Hitstat

08 November 2012

Efesus - Minggu 7 Kamis


Pembacaan Alkitab: Ef. 1:15-17


Kita tiba pada doa pertama Rasul Paulus dalam Kitab Efesus: “Karena itu, setelah aku mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus” (ayat 15). Paulus berdoa untuk kaum beriman sebab mereka beriman dalam Tuhan dan mengasihi semua orang kudus. Iman dan kasih merupakan hal yang penting dan menentukan dalam hidup kristiani kita. Terhadap Tuhan kita harus mempunyai iman, terhadap orang kudus kita harus mempunyai kasih.

Dalam doa pertamanya, Paulus meminta kepada “Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu” (ayat 17). Dalam ayat 3 Paulus mengatakan tentang Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, menjajarkan Allah dan Bapa. Tetapi di sini ia menyebut Mereka secara terpisah, katanya, “Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu.” Dalam inkarnasi, Tuhan Yesus Kristus, Allah sendiri (Flp. 2:6) menjadi manusia. Sebagai manusia, Dia berhubungan dengan ciptaan Allah; maka, Allah Sang Pencipta adalah Allah-Nya. Inkarnasi-Nya membawa Allah Pencipta ke dalam manusia, ciptaan Allah. Jadi sebutan “Allah Tuhan kita Yesus Kristus” menyiratkan arti Allah Pencipta telah masuk ke dalam manusia. Setiap kali kita mengatakan Allah sedemikian, berarti Allah bukan lagi hanya sebagai Sang Pencipta yang berada di luar manusia, makhluk ciptaan-Nya, melainkan telah dibawa masuk ke dalam sifat insani. Orang-orang Yahudi tidak mengakui bahwa Sang Pencipta alam semesta telah masuk ke dalam manusia; mereka hanya percaya kepada Allah Yehova sebagai Sang Pencipta dan menolak untuk mengakui Allah sebagai Allah Tuhan Yesus Kristus.

Sebutan ini menyiratkan penciptaan, inkarnasi, dan penebusan. Allah ialah Sang Pencipta, tetapi Dia adalah Allah Tuhan Yesus Kristus, yaitu Allah yang telah berinkarnasi. Yesus Kristus bukan hanya Allah dalam penciptaan, tetapi juga dalam inkarnasi dan penebusan. Ketika berbicara tentang Allah sebagai Allah Tuhan kita Yesus Kristus, berarti kita mengatakan bahwa kita telah diciptakan, Allah Sang Pencipta telah masuk ke dalam sifat insani, dan kita telah ditebus. Inkarnasi menunjukkan bahwa kita telah memiliki kenikmatan atas Allah. Kita menikmati Allah karena Dia telah datang ke dalam sifat insani. Sifat ilahi di dalam Yesus Kristus menjadi kenikmatan kita.

Dalam satu sebutan ini — “Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia” tersirat lima perkara yang penting: penciptaan, inkarnasi, penebusan, kelahiran kembali, dan ekspresi. Kita telah dilahirkan kembali, tetapi pada masa yang akan datang kita akan dimuliakan dan mengekspresikan kemuliaan Allah (Rm. 8:30). Kelahiran kembali putra-putra dan ekspresi Allah merupakan kesempurnaan terakhir dari ekonomi ilahi. Sebelum penciptaan, tidak ada suatu apa pun kecuali Allah. Allah tidak memiliki keturunan, juga tidak ada ekspresi. Kemudian Allah menciptakan alam semesta dan setiap benda di dalamnya. Melalui pekerjaan penciptaan-Nya, Dia menjadi Sang Pencipta. Setelah penciptaan Dia mengambil langkah inkarnasi, dengan demikian Dia masuk ke dalam ciptaan-Nya — manusia. Melalui inkarnasi, Sang Pencipta menjadi satu dengan makhluk ciptaan. Ketika Tuhan Yesus berada di bumi, Dia adalah kesatuan dari Allah dengan manusia. Melalui penyaliban, Tuhan menggenapkan penebusan. Hasilnya, tertebuslah kita, makhluk yang telah jatuh ini. Lalu kita dilahirkan kembali menjadi putra-putra Allah Bapa, sehingga kita dapat mengekspresikan Dia. Pada saat kita dimuliakan, Allah akan diekspresikan sepenuhnya dari dalam kita. Dengan cara inilah kita kelak akan menjadi ekspresi-Nya. Semua langkah yang penting ini — penciptaan, inkarnasi, penebusan, kelahiran kembali, dan ekspresi — tersirat dalam sebutan “Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia.”


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 14

No comments: