Hitstat

16 November 2012

Efesus - Minggu 8 Jumat


Pembacaan Alkitab: Ef. 1:19-23


Ayat 19 juga mengatakan bahwa kehebatan kuasa Allah itu “sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya”. Dalam menulis Kitab Efesus, Paulus menggunakan istilah Yunani sampai “habis”. Dalam ayat ini ia membicarakan tentang kuasa, operasi, kekuatan, dan tenaga. Paulus memakai banyak istilah yang berbeda untuk menyatakan kehebatan kuasa Allah itu terhadap kita.

Kehebatan kuasa Allah juga mendudukkan Kristus di sebelah kanan Allah di surga, “jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang” (ayat 20-21). Sebelah kanan Allah, tempat Kristus didudukkan oleh kuasa Allah yang hebat, adalah tempat yang terhormat, tempat dengan otoritas tertinggi. Surga ini bukan hanya mengacu kepada langit tingkat tiga, tempat tertinggi dalam alam semesta, tempat Allah berdiam, tetapi juga keadaan dan atmosfer surga, tempat Kristus didudukkan oleh kuasa Allah.

Dalam ayat 21 Paulus mengatakan bahwa Kristus telah didudukkan di atas segala pemerintah, penguasa, kuasa, kerajaan, dan tiap-tiap nama yang dapat disebut. Pemerintah mengacu kepada jabatan yang tertinggi; penguasa mengacu kepada setiap macam kuasa resmi (Mat. 8:9); kekuasaan mengacu kepada kekuatan otoritas semata; kerajaan mengacu kepada tempat terutama yang didirikan oleh kekuasaan. Penguasa-penguasa di sini bukan hanya meliputi penguasa, malaikat yang baik atau yang jahat di surga, tetapi juga penguasa manusia di bumi. Dengan kuasa Allah yang hebat, Kristus yang naik ke surga telah didudukkan jauh lebih tinggi daripada se-gala pemerintah, penguasa, kekuasaan, dan kerajaan dalam alam semesta. Tiap-tiap nama yang dapat disebut bukan hanya mengacu kepada sebutan kehormatan, tetapi juga kepada setiap nama. Kristus didudukkan jauh melampaui setiap nama yang dapat disebut, bukan hanya dalam zaman ini, tetapi juga dalam zaman yang akan datang.

Ayat 22 mengatakan, “Segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus.” Ketiga, kuasa yang Allah kerjakan di dalam Kristus telah meletakkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus. Kristus itu jauh melampaui segala sesuatu, ini adalah satu hal. Segala sesuatu ditaklukkan di bawah kaki Kristus, ini adalah hal yang lain. Yang pertama mengacu kepada keunggulan Kristus; yang terakhir mengacu kepada penaklukan segala sesuatu kepada-Nya. Di sini kita nampak kuasa-Nya yang menundukkan, kuasa yang menundukkan segala sesuatu.

Bagian akhir dari ayat 22 mengatakan, “Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.” Keempat, kuasa Allah yang dikerjakan-Nya dalam Kristus menjadikan Kristus Kepala atas segala sesuatu kepada gereja. Kekepalaan Kristus atas segala sesuatu adalah pemberian dari Allah kepada-Nya. Melalui kuasa Allah yang unggul, Kristus menerima kekepalaan dalam alam semesta. Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, didudukkan di surga, menerima segala sesuatu ditaklukkan kepada-Nya, dan dijadikan Kepala atas segala sesuatu dalam keadaan-Nya sebagai manusia, dalam keinsanian-Nya dengan keilahian-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 1, Berita 16

No comments: