Hitstat

20 July 2013

Efesus - Minggu 43 Sabtu

Pembacaan Alkitab: Ef. 2:21-22


Kristus yang adalah damai sejahtera kita, sumber kita, dan ruang lingkup kita harus menjadi satu-satunya dasar kita. Tidak seharusnya menambah dasar lain yang mana pun kecuali Kristus. Kita harus memeriksa diri kita sendiri dalam masalah ini. Apakah kita mempunyai dasar lain kecuali Kristus? Jika kita tidak mempunyai ketentuan apa pun, barulah Kristus menjadi satu-satunya dasar kita.

Kristus juga harus menjadi batu penjuru kita. Sebagai batu penjuru, Ia telah merangkaikan kedua dinding, yaitu kaum beriman Yahudi dan kaum beriman kafir. Dalam Efesus 2 Kristus khusus disebut sebagai batu penjuru (ayat 20). Ketika tukang-tukang bangunan Yahudi menolak Kristus, mereka menolak-Nya sebagai batu penjuru (Kis. 4:11; 1 Ptr. 2:7) yang merangkaikan orang-orang kafir dengan mereka untuk pembangunan rumah Allah.

Dalam ayat 21 Paulus mengatakan lebih lanjut, “Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.” Dalam Kristus yang sebagai batu penjuru, seluruh bangunan, termasuk kaum beriman Yahudi dan kaum beriman kafir tersusun bersama dengan rapi dan bertumbuh menjadi bait Allah yang Kudus. Bait ini merupakan gereja universal. Seperti akan kita lihat nanti bahwa ayat 22 ditujukan kepada gereja lokal.

Setiap gereja lokal tidak seharusnya bersikap independen, dan tidak seharusnya menutup diri satu sama lain. Jika kita bersikap independen, kita akan menjadi sekte lokal, bukan gereja lokal. Dalam alam semesta, Kristus hanya memiliki satu Tubuh. Jika setiap gereja lokal merupakan satu tubuh yang independen bagi Kristus, ini berarti Kristus memiliki banyak tubuh. Tidak peduli ada berapa banyak gereja lokal, Kristus tetap hanya mempunyai satu Tubuh. Karena itu, gereja-gereja lokal perlu tersusun bersama dan bertumbuh menjadi satu bait yang universal. Di dalam Kristus sebagai dasar dan batu penjuru ini, seluruh bangunan, gereja universal, tersusun rapi bersama dan bertumbuh terus di dalam Tuhan.

Dalam ayat 22 Paulus berkata, “Di dalam Dia kamu juga turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah, di dalam roh.” Kata “juga” di sini menunjukkan bahwa pembangunan dalam ayat 21 bersifat universal dan pembangunan dalam ayat ini bersifat lokal. Menurut konteksnya, bait kudus dalam ayat 21 bersifat universal, sedang tempat kediaman Allah dalam ayat 22 bersifat lokal.

Ketika kita memperhatikan masalah gereja, kita wajib ingat bahwa Kristus memelihara dan merawat gereja. Ia lebih memperhatikan gereja daripada kita. Karena itu, kita harus percaya kepada-Nya. Asalkan kita tidak melakukan hal-hal yang berkaitan dengan pemujaan berhala, tindakan amoral, perpecahan, atau menyangkal ke-Allahan Kristus, tidak ada satu kesalahan pun yang begitu serius. Janganlah berusaha menghindari kesalahan melalui berpegang pada ketentuan-ketentuan. Kita harus sepenuhnya percaya kepada Kristus yang almuhit, dan hanya bersandar kepada-Nya. Jika kita percaya kepada hal-hal yang di luar Kristus, hal-hal itu akan menjadi satu ketentuan yang akhirnya akan merusak hidup gereja. Namun, jika kita semua menerima Kristus sebagai segala sesuatu kita, niscaya semua gereja lokal di seluruh dunia akan bertumbuh dan maju dengan sehat.



Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 87

No comments: