Hitstat

20 June 2015

Ibrani - Minggu 4 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Ibr. 2:8-9, 11-12


Ibrani 2:11‑12 menerangkan bahwa dalam kebangkitan, Kristus telah menghasilkan banyak saudara. Melalui kebangkitan‑Nya, kita semua telah dilahirkan kembali (1 Ptr. 1:3). Kematian‑Nya telah melepaskan hayat ilahi yang ada di dalam‑Nya, dan kebangkitan‑Nya telah menyalurkan hayat Allah ke dalam kita, sehingga kita menjadi anak‑anak Allah, dan saudara‑saudara Kristus. Ia adalah sebutir biji gandum yang jatuh ke tanah dan mati, dan kemudian menghasilkan banyak biji gandum, yaitu kita ini (Yoh. 12:24). Ia adalah biji gandum yang sebutir itu, kita sekarang adalah biji‑biji gandum yang banyak, yaitu saudara‑saudara‑Nya yang banyak yang dilahirkan di dalam kebangkitan‑Nya. Itulah sebabnya, begitu Ia bangkit, Ia segera menyebut kita saudara‑saudara‑Nya (Yoh. 20:17).

Dalam kebangkitan‑Nya, Kristus, bukan hanya melahirkan banyak saudara, tetapi juga datang kepada saudara-saudara‑Nya serta memberitakan nama Bapa kepada mereka (2:12). Apakah nama Bapa itu? Hal ini sangat besar. Nama Bapa justru Bapa itu sendiri. Bapa adalah nama‑Nya.

Dalam kebangkitan, Kristus, tidak hanya memberitakan nama Bapa kepada saudara‑saudara‑Nya, juga memuji-muji Bapa di tengah‑tengah jemaat (2:11‑12). Saudara‑saudara ini adalah gereja. Secara individual, mereka adalah saudara-saudara‑Nya, secara kelompok, mereka adalah gereja, yang dilahirkan‑Nya dalam kebangkitan. Pada malam kebangkitan Tuhan, ketika saudara‑saudara‑Nya berhimpun bersama, datanglah Ia ke tengah‑tengah mereka. Itu boleh dikatakan sidang gereja yang pertama. Sidang pada hari Pentakosta bukanlah yang pertama. Itu hanya dapat dianggap sebagai perluasan gereja, tetapi sidang yang pertama adalah pada malam kebangkitan Tuhan. Dalam sidang gereja Tuhan tidak saja memberitakan nama Bapa kepada saudara-saudara‑Nya, bahkan memuji‑muji Bapa di tengah‑tengah jemaat.

Setelah kebangkitan, Kristus lalu kemuliaan, bukan hanya dalam manifestasi kodrat ilahi‑Nya, tetapi juga dalam kenaikan‑Nya ke dalam kemuliaan Allah. Sebagai Pemimpin keselamatan kita, Kristus dalam kenaikan‑Nya telah memasuki kemuliaan Allah. Tujuan Allah adalah ingin membawa banyak putra memasuki kemuliaan (2:10). Kristus sebagai Perintis (6:20) telah memelopori hal ini. Yesus yang ditolak orang di dunia ini, kemuliaan oleh Allah di surga. Karena itu kita harus memandang‑Nya di dalam kemuliaan.

Kristus tidak hanya memasuki kemuliaan, juga telah dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat (2:9). Kemuliaan adalah kemegahan dan keindahan yang berhubungan dengan persona Yesus, sedang hormat adalah kemustikaan yang berhubungan dengan harga, nilai, dan martabat Yesus, hormat ini berhubungan dengan kedudukan‑Nya. Orang mengenakan mahkota duri untuk menghina Dia (Yoh. 19:2), namun Allah memahkotai‑Nya dengan kemuliaan dan hormat untuk memuliakan Dia. Kita pernah nampak Dia terpancang di atas salib dengan mengenakan mahkota duri tetapi sekarang kita melihat Dia telah duduk di atas takhta di surga dan dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat. Inilah Yesus yang diwahyukan dalam Surat Ibrani.

Setelah Kristus naik ke surga dan dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, dalam pengagungan‑Nya, Allah telah memberikan kedaulatan kepada‑Nya untuk mengatur segala ciptaan (2:7 T1). Ini sama dengan apa yang Allah lakukan pada diri Adam. Adam telah kehilangan kedaulatan yang diserahkan Allah kepadanya, tetapi menurut nubuat Mazmur 8, Kristus telah memulihkan apa yang dihilangkan Adam itu. Kini manusia kedua telah memperoleh kedaulatan yang serupa itu. Anda milik manusia pertama atau milik manusia kedua? Hendaknya kita semua menjawab, "Dulu kami dilahirkan dalam manusia pertama, tetapi kami telah dilahirkan kembali di dalam manusia kedua." Kita dilahirkan dalam manusia pertama, dan olehnya kehilangan segala‑galanya. Akan tetapi, sejak kita dilahirkan kembali dalam manusia kedua, kita telah memperoleh kembali segala‑galanya. Manusia kedua telah dipermuliakan, dan telah dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, bahkan diberi amanat untuk mendapatkan "hak mengatur" ilahi yang telah hilang pada manusia pertama.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 1, Berita 8

No comments: