Hitstat

16 June 2015

Ibrani - Minggu 4 Selasa



Pembacaan Alkitab: Ibr. 2:5-9


Dalam ekonomi‑Nya, sejak semula Allah sudah menghendaki manusia menguasai bumi. Pada kekekalan yang lampau, Allah sudah menetapkan manusia untuk menguasai bumi ini. Ketika Allah melakukan penciptaan, Allah juga menetapkan manusia untuk berkuasa bagi Allah atas bumi ini (Kej. 1:26‑28).

Ada tiga pasal dalam Alkitab yang boleh dikategorikan dalam satu kelompok : Kejadian 1, Mazmur 8, dan Ibrani 2. Ketiga pasal ini membahas satu butir utama, yakni Allah menetapkan manusia untuk menguasai bumi yang Ia ciptakan. Mengapa Allah menghendaki manusia menguasai bumi bagi‑Nya? Sebab Allah memerlukan suatu ruang lingkup, lingkungan, atau wilayah di mana Ia dapat menegakkan wewenang‑Nya. Tanpa wilayah di mana Ia melaksanakan kekuasaan‑Nya, tidak mungkin Allah dapat mengekspresikan kemuliaan‑Nya. Di mana ada kerajaan, di situ ada kekuasaan, dan di situ pula Allah dapat mengekspresikan kemuliaan‑Nya. Kerajaan untuk kekuasaan, dan kekuasaan untuk kemuliaan. Doa Tuhan Yesus adalah untuk kerajaan. Dalam kerajaan barulah kekuasaan Allah dapat dilaksanakan, dan kemuliaan‑Nya terekspresi.

Hidup gereja dewasa ini adalah wilayah kekuasaan Allah. Setiap gereja lokal adalah tempat Allah berkuasa dan mengekspresikan kemuliaan‑Nya. Itulah sebabnya hidup gereja hari ini adalah Kerajaan Allah dalam skala kecilnya (Rm. 14:17). Walaupun itu bukan wujud Kerajaan Allah yang sempurna, tetapi pada prinsippya itulah seharusnya miniatur Kerajaan Allah, yang segala sesuatunya dapat mengekspresikan Kerajaan Allah. Maka hidup gereja yang tepat adalah Kerajaan Allah yang di dalamnya kekuasaan Allah dapat dilaksanakan, dan kemuliaan‑Nya dapat diekspresikan. Inilah tujuan Allah dalam menciptakan manusia.

"Dunia yang akan datang" yang ada dalam masa kerajaan kelak juga akan menjadi milik pusaka Kristus. Kristus akan memiliki "dunia yang akan datang" bagi kerajaan‑Nya (Maz. 2:8). Tujuan Allah ialah memulihkan atau merebut kembali bumi ini dari tangan perampas Iblis, dan membangun Kerajaan‑Nya di bumi, agar kemuliaan‑Nya dapat diekspresikan. Allah telah mengaruniakan bumi ini kepada Kristus sebagai milik pusaka. Bila kita, yang diselamatkan menjadi mitra Kristus mengambil bagian dalam "dunia yang akan datang" ini sebagai milik pusaka, kita akan berbagian atas bumi yang mulia berikut Kerajaan Allah yang dibangun di atasnya itu, supaya kemuliaan Allah dapat diekspresikan. Kehilangan bagian atas bumi ini adalah "balasan yang setimpal" bagi orang‑orang yang menyia‑nyiakan keselamatan yang sebesar itu.

Kehendak Allah terhadap manusia terbagi dalam tiga tahap : tahap penciptaan, tahap nubuat, dan tahap penggenapan. Manusia yang ada dalam kehendak Allah ialah Adam dan Kristus. Adam adalah manusia pertama, dan Kristus adalah manusia kedua (1 Kor. 15:45, 47). Di atas kedua manusia ini terdapat tiga tahap.

Dalam penciptaan, Allah menetapkan manusia memiliki rupa dan gambar Allah untuk mengekspresikan‑Nya (Kej. 1:26‑28). Manusia diciptakan menurut gambar Allah, agar ia dapat mengekspresikan Allah. Allah juga menghendaki manusia memiliki kuasa Allah untuk mewakili‑Nya. Setelah manusia diciptakan, Allah lalu memberi kuasa kepada manusia agar manusia berkuasa mewakili Allah. Begitu manusia tercipta, Allah telah menetapkannya agar melakukan dua hal : mengekspresikan Allah dan mewakili Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 1, Berita 7

No comments: