Hitstat

21 October 2015

Ibrani - Minggu 22 Rabu



Pembacaan Alkitab: Ibr. 10:18


Apa artinya Allah melupakan dosa‑dosa kita? Ini berarti Ia menganggap kita seolah‑olah tidak pernah berdosa. Sejak Anda percaya Tuhan Yesus, pernahkah Anda menganggap diri Anda tidak berdosa? Tiap kali kita datang kepada Allah dan berkata, "Ya Bapa, aku ingin mengakui dosa-dosaku," Ia mungkin menjawab, "Apa yang kaukatakan? Bukankah kamu anak‑Ku? Tidak seorang pun di antara anak‑anak‑Ku yang pernah berdosa." Allah bukan hanya mengampuni dosa‑dosa kita, bahkan tidak lagi mengingat dosa‑dosa kita. Dosa‑dosa kita tidak saja telah terhapus dalam pemerintahan‑Nya, tetapi juga telah lenyap dari ingatan‑Nya. Hanya Allah yang bisa melupakan secara demikian. Semakin kita mencoba melupakan dosa‑dosa, kita makin teringat akan dosa‑dosa itu. Boleh jadi Anda masih ingat saat‑saat Anda mencuri uang ayah Anda. Walau kita masih ingat hal itu, kalau kita datang kepada Bapa dan menanyakannya, kita akan menemukan bahwa Allah telah melupakannya sejak dulu. Haleluya! Tahukah Anda bahwa kita semua telah mengambil bagian dalam pengampunan yang ajaib ini? Alangkah indahnya hal ini! Namun itu hanya hal tambahan dari ketiga hal utama dalam perjanjian yang baru; yang terpenting talah hukum hayat. Allah menjadi Allah kita, dan kita yang menjadi umat‑Nya ini memiliki kecakapan batiniah untuk mengenal Allah. Mulai sekarang dan seterusnya, hendaklah kita melupakan dosa dan tidak lagi membicarakannya. Kita seharusnya tidak menjadi gereja yang mempersoalkan dosa, tetapi harus menjadi gereja yang membicarakan hukum hayat. Dosa telah menjadi sejarah, namun hayat ada di sini. Kita sekarang mempunyai hukum hayat di dalam batin kita.

Karena Kristus telah menggenapkan kurban karena dosa dan telah mengakhirinya, maka tidak ada kurban lagi karena dosa (10:18). Ini tidak berarti tidak ada pengampunan lagi, seperti yang disalahartikan sebagian orang Kristen atas ayat ini, yakni jika kita berdosa setelah beroleh selamat, tidak ada lagi kurban untuk dosa kita dan kita tidak akan diampuni lagi. Tidak, ayat ini berarti karena Kristus telah merampungkan kurban karena dosa sekali untuk selama‑lamanya, dan telah mengakhirinya, maka tidak perlu lagi mempersembahkan kurban karena dosa. Ini merupakan kata‑kata yang berat bagi orang Kristen Ibrani di masa itu, yang ingin kembali kepada kebiasaan usang mereka, yaitu mempersembahkan kurban karena dosa. Mereka harus mengetahui bahwa persembahan karena dosa telah dirampungkan dan diakhiri oleh Kristus. Mereka tidak seharusnya kembali kepada bayangan kurban binatang, tetapi harus maju ke depan mengambil bagian dalam Kristus yang telah bangkit dan menikmati segala sesuatu yang telah dirampungkan‑Nya bagi mereka melalui persembahan diri-Nya sendiri kepada Allah.

Hari ini kita pun perlu nampak bahwa dosa‑dosa kita telah dihapuskan oleh kematian Kristus, dan masalah dosa telah dibereskan sekali untuk selama‑lamanya. Karena dosa telah berlalu dan telah menjadi sejarah, kita tidak perlu lagi diganggu olehnya. Kita harus mengalihkan perhatian kita dari Kristus yang disalibkan kepada Kristus yang di surga. Kita harus menikmati Kristus yang surgawi sebagai hayat dan segala keperluan kita dalam mengikuti Dia dan menempuh perlombaan surgawi. Ketika kita menikmati Kristus yang surgawi ini, barulah kita benar‑benar berada di bawah perjanjlan baru, beroleh bagian dalam setiap warisan dari wasiat baru itu. Inilah yang menjadi tujuan Surat Ibrani.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 3, Berita 43

No comments: