Hitstat

31 October 2015

Ibrani - Minggu 23 Sabtu



Pembacaan Alkitab: Ibr. 10:35, 37


Beroleh jiwa adalah agar seluruh diri kita dapat menikmati perhentian hari Sabat yang akan datang, yaitu mengambil bagian dalam sukacita dan kemuliaan Kristus dalam kerajaan yang akan datang (4:9). Diri kita terdiri dari tiga bagian : roh, jiwa, dan tubuh (1 Tes. 5:23). Jiwa kita berbeda dengan roh kita. Pada saat kita percaya Tuhan Yesus dan diselamatkan, roh kita dilahirkan kembali oleh Roh Allah (Yoh. 3:6). Tetapi kita harus menunggu sampai Tuhan Yesus datang kembali baru tubuh kita ditebus, diselamatkan, dan ditransfigurasi (Rm. 8:23-25; Flp. 3:21). Mengenai menyelamatkan, beroleh jiwa kita, itu tergantung pada bagaimana kita menanggulangi jiwa kita dalam mengikuti Tuhan setelah kita diselamatkan dan dilahirkan kembali. Jika sekarang kita rela kehilangan jiwa kita demi Tuhan, kita akan menyelamatkannya (Mat. 16:25; Luk. 9:24; 17:33; Yoh. 12:25; 1 Ptr. 1:9), dan jiwa kita akan diselamatkan, atau didapatkan pada kedatangan Tuhan kembali (Ibr. 10:37). Beroleh jiwa itu akan menjadi pahala (10:35) dalam kerajaan bagi pengikut-pengikut Tuhan yang menang (Mat. 16:22-28).

Beroleh jiwa dalam zaman yang akan datang adalah satu pahala besar atas penderitaan kita karena kita mengikut Kristus di zaman ini (ayat 35). Jika kita hari ini hanya mementingkan kenikmatan jiwa, kesenangan psikologis, dan tidak mengikut Kristus dengan setia, kita akan menderita hukuman Tuhan atas jiwa kita di zaman yang akan datang. Tetapi jika hari ini kita rela kehilangan kenikmatan jiwa karena Tuhan, kita akan beroleh kenikmatan penuh atas Tuhan bagi seluruh diri kita di zaman yang akan datang, terutama bagi jiwa kita. Hal ini adalah pahala atas penderitaan kita hari ini.

Beroleh jiwa sama dengan kesempurnaan, dan kesempurnaan sama dengan pemuliaan. Dipermuliakan, disempurnakan, dan beroleh jiwa pada zaman yang akan datang mengacu kepada satu hal, yakni beroleh pahala. Lalu apakah pahala itu? Itulah sasaran keselamatan Allah. Keselamatan Allah mempunyai satu sasaran, namun sasaran ini bukan menaikkan kita ke surga, melainkan menjadikan kita serupa dengan Putra sulung‑Nya (Rm. 8:29). Sasaran Allah yaitu agar putra‑putra‑Nya yang banyak, saudara‑saudara Kristus, terbentuk menjadi serupa dengan gambar Putra sulung‑Nya. Yang Allah kerjakan hari ini ialah membawa banyak anak ke dalam kemuliaan, yaitu memasukkan semua orang yang telah diselamatkan ke dalam kemuliaan Putra sulung Allah. Allah menyelamatkan kita bukan untuk mengantar kita ke surga, melainkan mengubah, membentuk kita menjadi serupa dengan gambar Putra‑Nya, supaya Ia boleh memiliki ekspresi korporat bagi diri‑Nya sendiri dalam kekekalan. Inilah sasaran keselamatan Allah.

Bila kita mau bekerja sama dengan Allah, Ia akan bekerja di dalam kita dari hari ke hari, dan setiap hari kita akan menikmati Kristus sepuas‑puasnya. Inilah kenikmatan yang tertinggi. Kalau hari ini kita menikmati Kristus sedemikian rupa, ketika Ia datang meraja kelak, kita pun akan masuk ke dalam kerajaan‑Nya, dan menjadi mitra yang meraja bersama Dia. Inilah sasaran Allah. Sayang sekali, hari ini banyak orang yang terpilih namun tidak mau bekerja sama dengan‑Nya sampai tahap sedemikian; karena itu mereka kehilangan kenikmatan penuh atas Kristus yang sebenarnya dapat mereka miliki sekarang ini. Meskipun mereka telah diselamatkan, namun mereka tidak menikmati Kristus, setiap hari hidup mereka tidak berbeda dengan orang yang belum memiliki Kristus. Walau mereka menjadi milik Kristus, memiliki‑Nya sebagai hayat dan Juruselamat mereka, tetapi mereka enggan memberi‑Nya kesempatan untuk hidup di dalam mereka. Akibatnya, mereka akan kehilangan kenikmatan atas Kristus pada hari ini, dan sudah tentu pada zaman Kerajaan Seribu Tahun kelak mereka pun akan kehilangan kenikmatan meraja bersama‑Nya. Karena hari ini mereka mengabaikan Kristus, maka pada zaman yang akan datang mereka akan kehilangan sasaran keselamatan Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 3, Berita 46

No comments: