Hitstat

30 October 2015

Ibrani - Minggu 23 Jumat



Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 5:10; Why. 22:12


Upah atau pahala yang dikatakan dalam ayat 35 ialah pahala kerajaan, sebab pahala ini bukan dihadiahkan kepada kita untuk kita nikmati pada zaman ini, melainkan pada zaman kerajaan yang akan datang. Dalam hidup gereja hari ini, kerajaan merupakan suatu latihan. Jika kita setia terhadap latihan kerajaan hari ini, kita akan beroleh kerajaan sebagai kenikmatan di zaman yang akan datang. Karena itu pahala adalah pahala kerajaan.

Keselamatan kekal kita peroleh karena anugerah, tetapi pahala kerajaan adalah karena kebenaran (keadilan). Dalam 2 Timotius 4:8, Paulus mengatakan adanya satu mahkota kebenaran, suatu lambang pahala, bukan mahkota anugerah yang tersedia baginya. Dalam ayat 18 dari pasal yang sama, ia berkeyakinan penuh bahwa Tuhan akan menyelamatkannya ke dalam Kerajaan Surga‑Nya. Hal ini dikarenakan kesetiaannya mengikuti dan melayani Tuhan. Tuhan, "Hakim yang adil" akan menghadiahkan pahala kerajaan ini kepada Paulus, menurut kebenaran‑Nya, bukan menurut anugerah‑Nya. Pahala kerajaan adalah menurut perbuatan dan pekerjaan kita. Dalam Matius 16:27 Tuhan Yesus mengatakan bahwa pada kedatangan‑Nya kelak, Ia akan membalas kita sesuai dengan perbuatan masing‑masing. Seperti telah kita lihat pada 1 Korintus 3:8, kita masing‑masing akan menerima pahala sesuai dengan pekerjaan kita. Keselamatan kekal tidak ada hubungannya dengan perbuatan kita, tetapi pahala kerajaan sepenuhnya tergantung pada perbuatan yang kita lakukan oleh hayat Tuhan setelah kita beroleh selamat.

Pahala ini akan ditetapkan oleh takhta penghakiman Kristus (2 Kor. 5:10). Tempat Kristus menghakimi kaum beriman‑Nya akan didirikan pada kedatangan‑Nya kembali. Di hadapan takhta penghakiman‑Nya, Tuhan Yesus akan menghakimi setiap orang yang percaya kepada‑Nya. Tidak seorang pun di antara mereka yang belum percaya yang dihakimi pada waktu itu, sebab mereka baru akan dihakimi di takhta putih seribu tahun kemudian (Why. 20:11‑15). Di sana, di takhta penghakiman Kristus, akan ditetapkan balasan apa yang patut kita terima – kenikmatan di dalam kerajaan, atau hukuman‑hukuman.

Paulus berusaha sekuatnya untuk mendapatkan pahala ini. Dalam 1 Korintus 9:24‑27 ia mengatakan bahwa ia berlari untuk memperoleh pahala. Sampai Filipi 3:13‑14, ia masih berlari. Hanya pada saat menjelang matinya sebagai martir, barulah ia yakin bahwa pahala itu telah menunggunya; dan mahkota kebenaran telah tersedia baginya, bahkan juga bagi semua orang yang merindukan kedatangan-Nya (2 Tim. 4:7‑8).

Karena bersedia menderita penghinaan karena Kristus, Musa akan menerima pahala kerajaan (10:26). Dia tidak diizinkan masuk ke dalam perhentian tanah permai karena kegagalannya di Meriba (Bil. 20:12‑13; Ul. 3:26‑27; 4:21‑22; 32:50‑52). Tetapi dia akan bersama dengan Kristus di dalam kerajaan (Mat. 16:28‑17:3). Penulis menyinggung hal ini dengan maksud menguatkan para pembacanya yang sedang menderita penganiayaan karena Kristus, agar mengikuti Musa, dengan menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar daripada harta benda mereka yang hilang, dan mengarah kepada pahala.

Pahala kerajaan ialah janji yang disebut dalam 10:36, dan berbeda dengan janji warisan kekal dalam 9:15. Janji dalam 10:36 adalah janji akan perhentian hari Sabat yang disebutkan dalam 4:9, suatu perhentian yang di dalamnya kita akan meraja bersama Kristus dalam kerajaan yang akan datang. Janji ini juga adalah pahala yang besar yang disebutkan di dalam 10:35, yaitu mendapatkan jiwa (10:39). Janji ini berdasar pada ketekunan kita dan karena kita melakukan kehendak Allah. Janji dalam 9:15 ialah janji warisan kekal yang berdasar pada penebusan kekal Kristus, bukan berdasar pada perbuatan kita. Warisan kekal dalam 9:15 hanya berdasarkan penebusan kekal Kristus, sedangkan upah besar (10:35) dalam janji 10:36 adalah pahala untuk kita bila kita melakukan kehendak Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 3, Berita 46

No comments: