Hitstat

19 October 2015

Ibrani - Minggu 22 Senin



Pembacaan Alkitab: Ibr. 10:18


Kitab Ibrani sering memberi tahu kita bahwa Kristus telah membereskan dosa sekali untuk selama‑lamanya (1:3; 2:17; 7:27; 9:26; 10:12). Memang perlu disebutkan secara berulang‑ulang fakta Kristus telah menghapuskan dosa melalui kurban‑Nya sendiri, sebab sejak dulu tradisi orang Yahudi sangat besar pengaruhnya. Orang Yahudi hanya tahu pergi ke mezbah dan mempersembahkan kurban karena dosa; mereka mempersembahkan kurban karena dosa setiap hari, juga mempersembahkannya setahun sekali pada hari penebusan dosa. Jadi, pikiran orang Yahudi kuno penuh dengan kurban penghapus dosa. Berhubung demikian kuatnya tradisi orang Yahudi terhadap masalah kurban penghapus dosa, maka setelah membahas penggenapan kurban penghapus dosa dalam pasal 7, 8, dan 9, penulis memberikan kesimpulan lebih lanjut dalam Ibrani 10:1‑18.

Maksud utama dari kesimpulan tambahan ini ialah menghendaki orang Kristen Ibrani sadar bahwa kurban yang dipersembahkan para imam suku Lewi tidak ada satu pun yang dapat menghapuskan dosa atau menyempurnakan penyembah‑penyembahnya. Bahkan kitab Perjanjian Lama mereka, Yesaya 53:10 dan 12 telah menubuatkan bahwa Kristus akan datang menjadi kurban karena dosa. Ini berarti Ia akan menggantikan dan mengakhiri kurban‑kurban suku Lewi. Karena Kristus, kurban yang satu‑satunya ini, telah melakukannya, maka bodoh sekali bila kaum beriman Ibrani kembali ke Bait Suci dan mempersembahkan lagi kurban karena dosa. Dosa sudah dilenyapkan dan telah menjadi sejarah. Karena itu, Ibrani 10:18, berbicara mengenai dosa‑dosa dan pelanggaran, mengatakan, "Jadi, apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan kurban karena dosa." Kesimpulan ini sangat logis. Dalam ekonomi Allah, Kristus telah melakukan dua hal utama: menghapus dosa yang menghalangi kehendak kekal Allah, dan menyalurkan diri‑Nya ke dalam kita sebagai hayat ilahi, yang bekerja di dalam kita dan menyebar ke seluruh bagian batiniah kita. Pikiran utama dalam Ibrani 10:1‑18 ialah Kristus telah menghapuskan dosa, menggenapkan hal yang tidak dapat dilakukan oleh kurban suku Lewi. Sesudah menghapuskan dosa sekali untuk selama‑lamanya, kini Kristus menyalurkan diri‑Nya ke dalam kita sebagai hayat, agar melalui pekerjaan hayat ilahi ini kita dapat menjadi reproduksi korporat diri‑Nya.

Hukum Taurat Perjanjian Lama bukan realitas, melainkan bayangan dari hal‑hal baik yang akan datang (10:1). Hal‑hal baik yang akan datang mengacu kepada apa adanya Kristus dan apa yang dilakukan Kristus. Segenap hukum Taurat tidak dapat merampungkan apa‑apa. Hanya Kristus, realitas setiap bayangan dalam Perjanjian Lama, yang menggenapkan segala sesuatu bagi ekonomi Allah.

Karena kurban hukum Taurat adalah bayangan, bukan realitas, maka darah binatang mustahil menghapuskan dosa-dosa (10:4). Hanya darah adi Kristus, kurban penghapus dosa yang sejati, baru dapat menghapuskan dosa‑dosa. Karena itu, betapa sia‑sianya, bila orang Kristen Ibrani kembali ke agama Yahudi dan mempersembahkan kurban penghapus dosa lagi.

Semua kurban yang dipersembahkan menurut hukum Taurat ialah bayang‑bayang Kristus. Ketika waktunya telah genap, Kristus datang dengan tubuh yang berdarah dan berdaging, menggantikan kurban hukum Taurat. Ia telah mempersembahkan diri‑Nya kepada Allah sekali untuk selama‑lamanya bagi penghapusan dosa‑dosa. Ayat 7, 9, dan 10 memberi tahu kita bahwa kehendak Allah adalah untuk menghapuskan yang pertama, yaitu kurban‑kurban hewan dari perjanjian yang lama, sehingga yang kedua, yaitu kurban Kristus dari wasiat yang baru dapat ditetapkan. Jadi, sangat bodohlah bila kaum beriman Ibrani kembali mempersembahkan kurban binatang, yang telah digantikan oleh Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Ibrani, Buku 3, Berita 43

No comments: