Hitstat

03 June 2016

1 Petrus - Minggu 13 Jumat



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 3:20-21
Doa baca: 1 Ptr. 3:21
Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan -- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- melalui kebangkitan Yesus Kristus.


Sebagai suatu lambang, baptisan adalah pasangan kepercayaan kita kepada segala perampungan Kristus, yang mempersaksikan bahwa semua persoalan kita di hadapan Allah dan persoalan kita dengan Allah sudah diselesaikan. Karena itu, baptisan juga suatu kesaksian yang mempersaksikan bahwa dalam hati nurani kita tidak ada tuduhan lagi, sebaliknya, kita penuh damai sejahtera dan keyakinan bahwa kita sudah dibaptis ke dalam Allah Tritunggal (Mat. 28:19) dan sudah disatukan secara organik dengan Dia melalui kebangkitan Kristus, yaitu oleh Kristus dalam kebangkitan sebagai Roh hayat. Tanpa Roh Kristus sebagai realitasnya, baptisan air segera menjadi upacara yang hampa dan mati.

Dalam ayat ini kita nampak arti baptisan, pertama adalah permohonan kita, permohonan orang yang dibaptis kepada Allah untuk hati nurani yang baik dan murni. Baptisan yang tepat selalu membawa orang yang dibaptis ke dalam situasi semacam ini. Sebelum kita percaya Tuhan dan dibaptis, kita adalah orang-orang dosa. Tetapi ketika kita diterangi melalui pemberitaan Injil, kita menjadi jelas bahwa kita penuh dosa. Di hadapan Allah dan manusia melakukan banyak pelanggaran, kesalahan, dan kekeliruan, dan kita sendiri berbuat salah dalam banyak hal. Kemudian kita bertobat, percaya Tuhan, menerima pengampunan-Nya, dan diselamatkan. Tetapi pertobatan dan kepercayaan kita perlu pernyataan yang di luar. Pernyataan ini adalah baptisan. Sebab itu, baptisan dan percayanya kita, iman kita, adalah dua aspek dari satu hal. Untuk inilah Perjanjian Baru membicarakan percaya dan dibaptis (Mrk. 16:16). Percaya dan dibaptis dapat disamakan dengan menggunakan dua kaki kita untuk satu langkah. Pertama kita percaya, dan percayanya kita dapat disamakan dengan setengah langkah dari satu kaki; kemudian kita dibaptis. Baptisan kita dapat disamakan dengan kelengkapan langkah dengan kaki yang satunya. Percaya dan dibaptis, bersama-sama adalah satu langkah yang lengkap.

Percaya adalah pemantulan dari semua yang telah dirampungkan Kristus. Pertama, apa yang telah dirampungkan Kristus untuk keselamatan kita diberitakan sebagai Injil kepada kita. Saat kita mendengar pemberitaan ini, Roh bekerja atas kita dan dalam kita, menyebabkan kita memantulkan apa yang telah kita dengar dalam Injil, suatu pemantulan dari apa yang telah kita dengar tentang yang dirampungkan Kristus.

Pengalaman pemantulan yang dirampungkan Kristus dapat disamakan dengan memotret. Sebuah kamera membidik suatu pemandangan, lalu pantulan dari pemandangan itu tercetak di atas film. Kita dapat menyamakan yang dirampungkan Kristus dengan sebuah pemandangan untuk difoto dengan kamera. Penginjilan yang tepat membawa gambar dari "pemandangan" ini ke dalam kita, dan Roh Kudus menerangi kita. Lalu pemandangan ini tercetak di atas "film" roh kita. Akibatnya, dari dalam, kita percaya Kristus. Sebab itu, di dalam diri kita ada satu pemantulan yang dirampungkan Kristus, dan pemantulan ini adalah kepercayaan kita kepada Kristus.

Ketika dibaptis, kita, orang-orang yang dibaptis, memohon kepada Allah akan hati nurani yang baik dan murni. Setelah kita dibaptis dan keluar dari air, kita mempunyai satu hati nurani yang baik dan murni, sebuah hati nurani yang tak bercela. Semua dosa, kelalaian, pelanggaran, dan kesalahan kita telah diampuni, dan semua masalah yang telah menjerat kehidupan dan diri kita telah dikubur dalam air. Ini berarti melalui baptisan, masa lalu kita yang penuh dosa dibereskan. Karena pemberesan ini, kita dapat memiliki satu hati nurani yang baik dan murni.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 2, Berita 25

No comments: