Hitstat

09 June 2016

1 Petrus - Minggu 14 Kamis



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 4:1-6
Doa baca: 1 Ptr. 4:5
Tetapi mereka harus memberi pertanggungjawaban kepada Dia yang telah siap sedia menghakimi orang yang hidup dan yang mati.


Dalam ayat 5 Petrus berkata bahwa orang-orang yang tidak percaya harus memberi pertanggungjawaban kepada Dia yang siap untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Ini mengacu pada menceritakan kepada Allah semua yang telah dilakukan dan dikatakan seseorang dalam seumur hidupnya. Ini mewahyukan pemerintahan Allah atas semua manusia. Dia siap menghakimi semua orang, baik orang hidup maupun orang mati. Penghakiman-Nya adalah administrasi pemerintahan-Nya yang dengannya Dia menanggulangi keadaan di antara manusia.

Kristus akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Terlebih dulu Ia akan menghakimi orang-orang yang hidup di antara bangsa-bangsa di takhta kemuliaan Kristus sebelum masa seribu tahun (Mat. 25:31-46) dan kemudian menghakimi orang yang telah mati di takhta putih besar setelah seribu tahun (Why. 20:11-15). Ini pun adalah penghakiman pemerintahan Allah, tetapi berbeda dengan penghakiman atas kaum beriman dalam ayat 6 yang dimulai dari rumah Allah dalam zaman itu (ayat 17).

Ayat 6 mengatakan, "Itulah sebabnya, Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang mati, supaya mereka, sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidup menurut kehendak Allah." Zaman demi zaman, makna dari ayat ini selalu menjadi bahan perdebatan. Apa artinya perkataan "Injil diberitakan juga kepada orang-orang mati?" Orang-orang mati di sini mengacu kepada kaum beriman dalam Kristus yang sudah mati, yang menderita aniaya karena kesaksian Kristiani mereka, seperti yang disinggung dalam 1:6; 2:18-21; 3:6-17; dan 4:12-19. Dalam Kitab ini, penganiayaan semacam ini oleh Petrus dianggap sebagai penghakiman Allah, yang menurut pemerintahan Allah dan dimulai dari rumah Allah (ayat 17). Injil diberitakan kepada kaum beriman yang mati ketika mereka masih hidup, agar mereka di satu pihak bisa dihakimi, ditanggulagi oleh Allah dalam daging, menurut manusia melalui penganiayaan para penentang, tetapi di pihak lain, hidup di dalam roh menurut Allah dengan percaya kepada Kristus. Ini memperlihatkan betapa ketat dan seriusnya penghakiman Allah dalam administrasi pemerintahan-Nya. Jika kaum beriman yang taat kepada Injil ditanggulangi oleh penghakiman pemerintahan-Nya, lebih-lebih orang yang menentang Injil dan memfitnah orang-orang beriman, akan dihakimi oleh penanggulangan Allah (ayat. 17-18).

"Roh" dalam ayat 6 mengacu pada roh kaum beriman yang sudah dilahirkan kembali dan dihuni oleh Roh Allah (Yoh. 3:6; Rm. 8:10-11). Jadi, ini adalah roh pembauran yang di dalamnya kaum beriman hidup dan berperilaku (Rm. 8:4).

Ayat 5 dan 6 memakai istilah "orang yang mati". Orang yang mati dalam ayat 5 mengacu kepada orang tidak percaya yang mati, yang akan dihakimi Tuhan di depan takhta putih besar setelah Kerajaan Seribu Tahun. Dalam ayat 6, orang-orang mati mengacu kepada kaum beriman yang telah mati. Ketika Petrus menulis kitab ini, banyak orang beriman Yahudi telah mati. Ketika kaum beriman ini masih hidup, Injil telah diberitakan kepada mereka. Karena itu "Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang mati" berarti Injil telah diberitakan kepada sekelompok orang beriman, yang telah meninggal sebelum surat ini ditulis.

Petrus berkata bahwa Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang mati, supaya mereka sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani. Kaum beriman ini setelah beroleh selamat akan dihakimi. Ketika masih hidup mereka dihakimi secara badani.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 2, Berita 27

No comments: