Hitstat

07 June 2016

1 Petrus - Minggu 14 Selasa



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 4:1-3
Doa baca: 1 Ptr. 4:3
Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan apa yang suka dilakukan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam berbagai hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.


Dalam 4:1 Petrus menerangkan bahwa siapa saja yang menderita dalam daging (secara badani) telah berhenti dari (berbuat) dosa. Kesenangan membarakan hawa nafsu daging kita (ayat 2); penderitaan mendinginkannya. Tujuan penebusan Kristus adalah melepaskan kita dari cara hidup sia-sia yang kita warisi (1:18-19). Penderitaan sejalan dengan penebusan Kristus dalam menggenapkan tujuan itu, menjaga kita dari cara hidup yang berdosa, dari kubangan ketidaksenonohan (ayat 3-4). Penderitaan semacam itu kebanyakan dikarenakan penganiayaan, adalah pendisiplinan Allah dalam pemerintahan-Nya. Mengalami penderitaan semacam itu adalah dihakimi, ditanggulangi, dan didisiplin Allah dalam daging (ayat 6). Karena itu, kita harus mempersenjatai diri kita dengan pikiran yang jernih untuk menanggung penderitaan semacam itu.

Dalam ekonomi Allah, penderitaan merampungkan satu pekerjaan yang baik bagi anak-anak Allah. Penderitaan banyak membatasi nafsu kita. Semakin banyak kenikmatan materi yang dimiliki seseorang, ia akan semakin banyak menggunakan dan menuruti hawa nafsunya. Tetapi jika kita menderita kemiskinan, penganiayaan, atau penyakit, penderitaan ini akan membatasi keinginan hawa nafsu. Secara umum orang tahu bahwa orang kaya lebih banyak melakukan dosa-dosa penuh nafsu daripada orang miskin. Jika Anda sangat kaya dan tidak perlu bekerja, Anda akan memakai waktu Anda untuk menuruti hawa nafsu Anda. Anda mungkin akan keliling dunia mencari kesenangan. Tetapi Tuhan mungkin membatasi keuangan Anda sehingga sulit memiliki cukup uang untuk kebutuhan hidup. Anda harus bekerja berjam-jam untuk mendapat penghasilan. Akibat pekerjaan-pekerjaan Anda, Anda tidak mempunyai waktu atau tenaga untuk menuruti nafsu Anda sendiri. Hasrat untuk mengejar kesenangan hawa nafsu dibunuh oleh kemiskinan Anda.

Dalam ayat 2 Petrus selanjutnya berkata, "Supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah." Ayat ini menyatakan bahwa kita jangan lagi hidup dalam cara yang sia-sia, seperti cara hidup yang diwariskan nenek moyang kita (1:18), melainkan menempuh hidup dengan kudus dan unggul (1:15; 2:12), murni dalam rasa takut yang kudus, dan baik dalam Kristus (3:2, 16). Inilah kehendak Allah.

Jika kita kaya dalam materi, kita tidak mudah meninggalkan hawa nafsu dan melakukan kehendak Allah. Inilah sebabnya Allah memberikan sebagian penderitaan kepada kita. Penderitaan-penderitaan ini membatasi hawa nafsu kita dan melindungi kita dalam kehendak Allah. Dalam hal ini kita semua harus menyembah Allah untuk penderitaan-penderitaan kita. Kita harus berkata kepada-Nya, "Tuhan, betapa aku menyembah-Mu, karena dalam kedaulatan-Mu, Engkau telah memberikan penderitaan-penderitaan kepadaku sehingga aku boleh terlindung dalam kehendak-Mu."

Jangan takut bahwa penderitaan-penderitaan kita akan terlalu besar. Tuhan tahu bagaimana memberikan penderitaan-penderitaan kepada kita. Jika Dia menuntut para suami memberi suatu kehormatan kepada istri mereka, tentu saja Dia tahu berapa banyak penderitaan yang akan diberikan kepada kita. Dia tidak akan memberi terlalu sedikit atau terlalu banyak. Karunia-Nya ada dalam takaran yang tepat, tepat dengan apa yang kita perlukan.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 2, Berita 26

No comments: