Hitstat

17 June 2016

1 Petrus - Minggu 15 Jumat



Pembacaan Alkitab: 1 Ptr. 4:17-18
Doa baca: 1 Ptr. 4:18
Jika orang benar pun hampir-hampir tidak diselamatkan, apa yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa.


Kita telah menunjukkan bahwa Surat 1 Petrus ditulis untuk kaum beriman Yahudi, terutama untuk orang-orang pendatang yang terpilih yang tersebar (1:1). Istilah "tersebar" cukup dikenal oleh orang-orang Yahudi yang tersebar di negara-negara lain. Istilah ini dengan jelas menyatakan bahwa surat ini ditulis untuk kaum beriman Yahudi. Kaum beriman yang tersebar di dunia orang kafir ini mengalami penganiayaan. Kita harus jelas, penganiayaan ini terutama bukan datang dari orang kafir, kebanyakan penganiayaan berasal dari orang Yahudi yang menentang, mereka yang tidak taat kepada Injil.

Beberapa istilah Yahudi yang digunakan dalam kitab ini menyatakan bahwa surat ini ditulis untuk kaum beriman Yahudi. Salah satunya adalah "menerima percikan darah" (1:2). Dalam perlambangan, pemercikan darah penebusan membawa orang yang dipercik ke dalam Perjanjian Lama (Kel. 24:6-8). Demikian juga, percikan darah penebusan Kristus membawa kaum beriman yang dipercik ke dalam berkat Perjanjian Baru, yaitu sepenuhnya menikmati Allah Tritunggal (Ibr. 9:13-14). "Orang-orang pendatang yang tersebar" dan "menerima percikan darah-Nya" adalah istilah-istilah yang menunjukkan surat ini ditulis untuk kaum beriman Yahudi.

Petrus melanjutkan dalam ayat 18, "Jika orang benar pun hampir-hampir tidak diselamatkan, apa yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?" Di sini orang benar mengacu kepada kaum beriman yang menjadi benar karena dibenarkan oleh iman mereka kepada Kristus (Rm. 5:1), dan dengan menempuh hidup yang benar dalam Kristus (Flp. 3:9; 2 Kor. 5:21; Why. 19:8).

Apa yang dimaksud dengan hampir-hampir tidak diselamatkan? Arti dalam bahasa Yunaninya ialah "dengan sulit diselamatkan". "Sulit" mengacu kepada penganiayaan, penderitaan, terutama mengacu kepada pendisiplinan Allah. Dengan berbagai macam pendisiplinan, penghakiman, penderitaan, dan penganiayaan, Allah dengan demikian menyelamatkan orang-orang pendatang yang terpilih.

Jika anak-anak Allah, anggota keluarga Allah sendiri demikian sulit diselamatkan, menurut Anda apakah orang-orang Yahudi yang tidak percaya, yang tidak taat kepada Injil Allah, dapat terhindar dari penghakiman Allah? Tentu mereka tidak bisa melepaskan diri. Jika Allah mendisiplin, menghakimi orang-orang pendatang yang terpilih, betapa lebih besarnya penghakiman Allah yang akan diterima oleh orang-orang yang tidak beribadah kepada-Nya. Ayat 18 boleh diterapkan secara umum untuk semua orang dosa dan yang tidak beribadah kepada Allah. Namun menurut konsepsi Petrus, ayat ini berlaku khususnya bagi diri orang-orang Yahudi yang tidak percaya. Jika orang-orang Yahudi yang sebagai penerima surat ini sulit diselamatkan, yaitu harus melalui pendisiplinan dan penghukuman sezaman dari Allah, lebih-lebih orang-orang Yahudi yang tidak percaya, yaitu orang-orang yang tidak taat kepada Injil Allah, akan betapa menderita? Tentu Allah akan menghakimi orang yang tidak beribadah jauh lebih berat daripada kaum beriman. Ketika Allah menghakimi orang-orang dosa yang tidak beribadah, bagaimana mereka dapat bertahan?

"Diselamatkan" dalam ayat 18 bukan diselamatkan (melalui kematian Tuhan) dari kebinasaan kekal, melainkan diselamatkan (melalui ujian penganiayaan sebagai penghakiman pendisiplinan Allah) dari kebinasaan yang akan datang (1 Tes. 5:3, 8). Kaum beriman menerima pendisiplinan Allah melalui menderita penganiayaan agar hayatnya bisa dimurnikan, agar diselamatkan dari kebinasaan oleh murka Allah terhadap dunia, melalui kesukaran penganiayaan, khususnya terhadap orang Yahudi yang tidak percaya dan dari kebinasaan yang akan datang atas Yerusalem.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Petrus, Buku 2, Berita 29

No comments: