Hitstat

02 September 2017

Wahyu - Minggu 30 Sabtu

Pembacaan Alkitab: Why. 21:3
Doa baca: Why. 21:3
Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata, “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Allah sendiri akan menyertai mereka, dan menjadi Allah mereka.”


Dalam Perjanjian Lama dan Baru, Allah juga mengumpamakan umat pilihan-Nya sebagai tempat kediaman bagi diri-Nya (Kel. 29:45-46; Bil. 5:3; Yeh. 43:7, 9; Mzm. 68:19; 1 Kor. 3:16-17; 6:19; 2 Kor. 6:16; 1 Tim. 3:15). Pasangan (jodoh) adalah untuk kepuasan Allah dalam kasih; tempat kediaman adalah untuk perhentian Allah dalam ekspresi. Kedua aspek ini akan rampung sempurna dalam Yerusalem Baru. Di dalamnya, Allah akan mendapatkan kepuasan yang paling penuh dalam kasih dan perhentian yang paling nyaman dalam ekspresi, sampai kekal. Sebagai tempat tinggal Allah, Yerusalem Baru adalah kemah Allah bersama manusia sampai kekal. Ia adalah tempat tinggal Allah di antara manusia -- bangsa-bangsa -- untuk mengekspresikan Dia. Kemah yang dibuat oleh Musa adalah lambang dari kemah ini (Kel. 25:8-9; Im. 26:11). Lambang ini pertama-tama digenapi dalam Kristus sebagai kemah Allah di tengah-tengah manusia (Yoh. 1:14), dan akhirnya akan digenapi sepenuhnya dalam Yerusalem Baru, yang adalah perluasan Kristus sebagai tempat tinggal Allah. Kemah ini juga adalah tempat tinggal kekal umat tebusan Allah. Allah akan menaungi kita dengan Kristus. Jadi, Yerusalem Baru adalah tempat tinggal bersama bagi Allah dan kita.

Umat manusia yang dipulihkan, bangsa-bangsa, akan hidup di sekeliling Yerusalem Baru sebagai kemah Allah, dan mereka akan menikmati Allah di sana.

Yerusalem Baru juga adalah firdaus Allah. Menurut Alkitab, firdaus bukan hanya satu. Banyak orang Kristen menganggap Taman Eden sebagai Firdaus (Kej. 2:8). Tetapi Alkitab tidak menyebut Taman Eden sebagai Firdaus. Jadi, dalam Alkitab hanya ada dua Firdaus, Firdaus yang disebut oleh Tuhan Yesus dalam Lukas 23:43 dan Yerusalem Baru.

Lukas 23:43 mewahyukan bahwa segera setelah kematian-Nya, Tuhan Yesus pergi ke Firdaus. Kisah Para Rasul 2:27 dan 31 mewahyukan bahwa setelah Tuhan Yesus mati, Dia pergi ke alam maut, dan Matius 12:40 menyatakan bahwa alam maut ada di dalam "rahim bumi". Ke sanalah Tuhan Yesus pergi selama 3 hari dan 3 malam setelah kematian-Nya. Dalam alam maut ada satu bagian yang menyenangkan yang disamakan dengan pangkuan Abraham, tempat Lazarus pergi (Luk. 16:23). Jadi, Firdaus yang disebutkan oleh Tuhan dalam Lukas 23:43 adalah bagian yang menyenangkan dari alam maut. Menurut firman Tuhan dalam Lukas 16, ada 2 bagian dalam alam maut, dan di antara bagian-bagian itu ada satu jurang yang lebar. Ketika Lazarus mati, dia pergi ke bagian yang menyenangkan dari alam maut ini, tempat Abraham berada. Tetapi ketika hartawan itu mati, dia pergi ke bagian yang menderita.

Yerusalem Baru sebagai Firdaus Allah berbeda dengan Firdaus dalam alam maut. Firdaus Yerusalem Baru adalah yang kekal, jauh lebih unggul daripada Firdaus dalam alam maut, yang hanya sebuah tempat sementara. Firdaus Allah di Yerusalem Baru adalah pahala bagi para pemenang dalam zaman kerajaan (2:7), dan satu bagian yang umum bagi seluruh umat tebusan Allah dalam kekekalan (21:7). Seluruh kaum saleh yang mati akan dibangkitkan, akan mengenakan satu tubuh kebangkitan, dan akhirnya akan masuk ke dalam Yerusalem Baru, yang adalah Firdaus mereka.



Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 59

No comments: