Hitstat

08 September 2017

Wahyu - Minggu 31 Jumat

Pembacaan Alkitab: Why. 21:15-21
Doa baca: Why. 21:18
Tembok itu terbuat dari permata yaspis; dan kota itu sendiri dari emas murni, bagaikan kaca yang jernih.


Dalam ayat 16 tertera ukuran bangunan kota itu. Ketika masih muda, saya dibingungkan dengan kenyataan bahwa tinggi tembok adalah 144 hasta dan tinggi kota adalah 12.000 stadia. Ukuran-ukuran kota menunjukkan bahwa bangunan kota itu seperti sebuah gunung dengan tinggi 12.000 stadia, sedangkan temboknya dari dasar sampai puncaknya 144 hasta. 12.000 stadia adalah lebih dari 7 juta kaki, atau lebih dari 1360 mil (2176 km).

Hal lain yang membingungkan saya tentang kota ini, ialah kota ini hanya mempunyai satu jalan. Saya heran bagaimana jalan yang hanya satu ini dapat melayani 12 pintu gerbang. Suatu hari, sewaktu saya tinggal bersama Saudara Watchman Nee di Shanghai, ia mengatakan bahwa Yerusalem Baru adalah sebuah gunung dan jalan yang hanya satu itu melingkar menuruni gunung dari takhta dan melalui ke 12 pintu gerbang. Tidak peduli pintu gerbang mana yang kita masuki, kita menemukan diri kita di jalan yang sama. Karena jalan itu berbentuk spiral, mustahil ada orang yang tersesat dalam kota ini. Bahkan bila Anda berjalan dengan mata tertutup sepanjang jalan ini, Anda tidak akan tersesat.

Berdasarkan ukuran-ukurannya, Yerusalem Baru berbentuk kubus. Dimensi tempat maha kudus dalam Kemah Pertemuan atau dalam Bait Suci memiliki ukuran panjang, lebar, dan tingginya yang sama (Kel. 26:2-8; 1 Raj. 6:20). Tempat maha kudus dalam Kemah Pertemuan berbentuk kubus dengan ukuran 10 hasta pada tiap dimensinya, dan ruang maha kudus dalam Bait Suci berbentuk kubus berukuran 20 hasta tiap sisi. Kesamaan ukuran panjang, lebar, dan tinggi dari Yerusalem Baru melambangkan seluruh Yerusalem Baru adalah tempat maha kudus. Sebab itu, Yerusalem baru adalah tempat maha kudus yang sangat diperbesar.

Dalam Pelajaran-Hayat Ibrani kita nampak bahwa pengalaman kita akan tempat maha kudus harus bertambah secara konstan (lihat berita 52). Ini berarti pengalaman kita akan tempat maha kudus harus terus diperbesar. Mula-mula, kita mempunyai tempat maha kudus yang lebih kecil dalam Kitab Keluaran, kemudian kita mempunyai tempat maha kudus yang lebih besar dalam Kitab 1 Raja-raja, dan akhirnya kita mempunyai tempat maha kudus yang paling besar dalam Kitab Wahyu. Kelak, tempat maha kudus kita akan lebih dari 1360 mil (2176 km) panjang, lebar dan tingginya.

Tinggi tembok itu seratus empat puluh empat hasta (ay. 17). Seratus empat puluh empat adalah 12 kali 12. Dua belas kali 12 melambangkan kesempurnaan yang mutlak dan kelengkapan kekal dari kesempurnaan yang mutlak dan kelengkapan kekal. Betapa sempurna dan lengkapnya tembok kota suci dalam administrasi kekal Allah! Ayat ini mengatakan bahwa tembok itu adalah ukuran manusia "yang adalah juga ukuran malaikat". Dalam kebangkitan, manusia akan seperti malaikat (Mat. 22:30). Karena itu, "menurut ukuran manusia, yang adalah juga ukuran malaikat" menunjukkan bahwa tembok kota itu bukanlah yang alamiah, melainkan dalam kebangkitan.



Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 61

No comments: