Hitstat

18 September 2017

Wahyu - Minggu 33 Senin

Pembacaan Alkitab: Why. 21:22
Doa baca: Why. 21:22
Aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu.


Wahyu 21:22 dengan jelas mengatakan bahwa di dalam Yerusalem Baru tidak ada Bait Suci. Dalam Perjanjian Lama, kemah Allah adalah pendahulu dari Bait Allah. Yerusalem Baru sebagai Kemah Allah (ayat 3) akan menjadi Bait Allah. Ini menunjukkan bahwa di langit baru dan bumi baru, Bait Allah akan diperbesar sampai menjadi sebuah kota. Panjang, lebar, dan tinggi kota itu sama (ayat 16). Ini menunjukkan bahwa kota itu secara keseluruhan akan menjadi tempat maha kudus, bagian dalam Bait Suci. Karena itu, di dalam kota tidak akan ada Bait.

Seluruh kota Yerusalem Baru adalah tempat maha kudus, Allah dan Anak Domba adalah Bait kota itu. Jika kita menjajarkan kedua hal ini, kita akan nampak bahwa kota itu adalah Allah dan Anak Domba. Karena seluruh kota itu adalah tempat maha kudus, dan karena bagian dalam Bait itu adalah Allah dan Anak Domba, maka kota itu adalah Allah dan Anak Domba.

Lagi pula, seluruh kota itu disebut kemah (Why. 21:3). Sebelum bait muncul, ada kemah. Tetapi ketika kemah tampil dalam kepenuhannya, ia menjadi bait. Sebab itu, kita perlu memperhatikan tiga hal: seluruh kota itu adalah tempat maha kudus, Bait adalah Allah dan Anak Domba itu, dan seluruh kota itu adalah kemah. Bila kita menjajarkan hal-hal ini, kita nampak bahwa Allah sendiri adalah seluruh kota Yerusalem Baru.

Seluruh kota Yerusalem Baru juga merupakan satu susunan hidup dari semua orang yang ditebus oleh Allah. Di satu pihak, seluruh kota itu adalah Allah; di pihak lain, kota itu adalah suatu susunan hidup dari orang-orang yang tertebus. Jika Anda merasa hal ini sulit diterima oleh pikiran alamiah Anda, izinkan saya mengajukan pertanyaan ini, "Bukankah kita mengatakan bahwa gereja hari ini adalah Kristus, dan bukankah kita juga mengatakan bahwa gereja adalah suatu susunan dari semua orang beriman?" Di satu pihak, gereja adalah suatu susunan semua orang beriman; di pihak lain, Kristus adalah Kepala dan Tubuh. Jadi, Kita memiliki istilah Tubuh Kristus. Satu Korintus 12:12 menunjukkan bahwa Kristus bukan hanya Kepala, tetapi juga Tubuh, "Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan semua anggota tubuh itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus." Prinsip yang sama berlaku bagi gereja dan Yerusalem Baru.

Gereja adalah perluasan Kristus. Kristus sendiri adalah Kristus yang individual, tetapi gereja adalah Kristus yang korporat, Kristus yang diperbesar dan diperluas. Sebab itu, gereja adalah perluasan Kristus. Demikian pula, Yerusalem Baru adalah perluasan dan perbesaran Allah Tritunggal.



Sumber: Pelajaran-Hayat Wahyu, Buku 4, Berita 64

No comments: