Hitstat

14 April 2018

Matius - Minggu 28 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Mat. 20:17-34
Doa baca: “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Mat. 20:28)


Sangatlah memalukan berambisi terhadap kedudukan untuk memperoleh kehormatan dan kemuliaan. Bagi kehidupan kerajaan, kita harus membunuh ambisi terhadap kedudukan. Mengenai masalah ambisi akan kedudukan, dua perkara sudah jelas: pertama, dalam 1 Korintus 12:28 Paulus mencantumkan fungsi penatua setelah fungsi diaken; kedua, menjadi penatua berarti menjadi budak.

Kemarahan sepuluh orang murid itu memberi Tuhan kesempatan mewahyukan jalan untuk hidup di dalam kerajaan: rela melayani orang lain seperti seorang hamba. Ayat 28 mengatakan, “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Dalam kitab ini, kitab mengenai kerajaan, Tuhan selalu berdiri pada kedudukan manusia. Meskipun Kerajaan Surga tersusun atas hayat ilahi, tetapi dilaksanakan di dalam keinsanian.

Tidak seorang pun boleh melakukan pengontrolan, sebab kita semua berada di bawah tangan Tuhan yang satu itu dan memiliki satu Roh yang hidup di dalam kita, yang memimpin kita. Namun, perlu adanya kepengurusan.  Misalkan saja seseorang menyembah berhala dan merasa bebas berbuat demikian. Ini harus disingkirkan. Jika kita demokratis dan tidak ada kepengurusan, beberapa orang mungkin menetapkan sidang pada pukul 04.30 pagi, sedangkan yang lain mungkin ingin bersidang pada waktu-waktu yang sama-sama tidak memadai pada sore hari. Sebab itu para penatua perlu datang kepada Tuhan dalam doa, bersekutu dengan kaum beriman, dan menggunakan “hidung” rohani mereka untuk membedakan perasaan kaum beriman, sehingga mereka dapat menetapkan waktu apa yang terbaik untuk persidangan. Kemudian para penatua harus membuat keputusan. Ini bukan pengontrolan melainkan kepengurusan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 55

No comments: