Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 3:9
Doa
baca: “Karena kami adalah kawan sekerja untuk
Allah; kamu adalahladang Allah, bangunan Allah.” (1 Kor. 3:9)
Dalam Kisah Para Rasul
4:10-11, Petrus menerangkan bahwa Yesus Kristus orang Nazaret adalah batu yang
dibuang oleh tukang-tukang bangunan. Juruselamat kita itu adalah batu, ini mewahyukan
fakta bahwa penyelamatan Allah adalah untuk pembangunan Allah. Penyelamat
berhubungan dengan keselamatan, dan batu berhubungan dengan pembangunan.
Maksud hati Allah di bumi
tidak hanya ingin mempunyai kebun anggur, tetapi juga suatu bangunan. Pada
zaman dahulu bangsa Israel ialah kebun anggur; namun hari ini gereja bukan
hanya kebun anggur, tetapi juga suatu bangunan. Gereja ialah ladang yang menghasilkan
bahan-bahan untuk pembangunan Allah (1 Kor. 3:9). Apa pun yang ditumbuhkan
ladang ini adalah untuk pembangunan.
Matius adalah satu-satunya
di antara keempat penulis Injil yang memberi kita kisah yang jelas tentang
Kristus sebagai batu. Kisah-Nya lengkap. Tidak ada bagian dalam Alkitab di mana
kita dapat menjumpai Kristus yang ditampilkan sebagai batu dalam tiga aspek:
batu bangunan, batu sandungan, dan batu penghancur. Ketiga aspek ini terdapat
dalam Injil Matius yang membahas tentang kerajaan.
Tanpa pembangunan, tidak
akan ada hidup gereja yang riil. Di lokalitas mana pun kita berada, kita perlu
dibangunkan. Untuk ini kita harus menikmati dan mengalami Kristus kita sebagai
batu. Ia bukan hanya batu dasar yang menopang kita, tetapi juga batu penjuru yang
menyatukan kita. Di dalam Dia dan melalui Dia kita dibangunkan bersama Gereja
adalah hayat kerajaan, realitas gereja adalah pembangunan. Betapa kita perlu
mengalami Kristus sebagai batu bangunan! Dialah unsur pembangunan, hayat
pembangunan. Kristus menjadi hayat bagi kita tidak hanya untuk kemenangan,
lebih-lebih untuk pembangunan, harus maju terus untuk mengalami hayat
pembangunan Kristus Jika. kita terbangun, kita akan mempunyai realitas hidup
gereja dan gereja akan menjadi denyut jantung kerajaan. Kemudian kerajaan akan
secara riil ada di sini. Saya ulangi, kesejatian kerajaan ialah gereja, dan
realitas gereja ialah kerajaan.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 57
No comments:
Post a Comment