Hitstat

21 April 2018

Matius - Minggu 29 Sabtu


Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 3:9
Doa baca: “Karena kami adalah kawan sekerja untuk Allah; kamu adalahladang Allah, bangunan Allah.” (1 Kor. 3:9)


Dalam Kisah Para Rasul 4:10-11, Petrus menerangkan bahwa Yesus Kristus orang Nazaret adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan. Juruselamat kita itu adalah batu, ini mewahyukan fakta bahwa penyelamatan Allah adalah untuk pembangunan Allah. Penyelamat berhubungan dengan keselamatan, dan batu berhubungan dengan pembangunan.

Maksud hati Allah di bumi tidak hanya ingin mempunyai kebun anggur, tetapi juga suatu bangunan. Pada zaman dahulu bangsa Israel ialah kebun anggur; namun hari ini gereja bukan hanya kebun anggur, tetapi juga suatu bangunan. Gereja ialah ladang yang menghasilkan bahan-bahan untuk pembangunan Allah (1 Kor. 3:9). Apa pun yang ditumbuhkan ladang ini adalah untuk pembangunan.

Matius adalah satu-satunya di antara keempat penulis Injil yang memberi kita kisah yang jelas tentang Kristus sebagai batu. Kisah-Nya lengkap. Tidak ada bagian dalam Alkitab di mana kita dapat menjumpai Kristus yang ditampilkan sebagai batu dalam tiga aspek: batu bangunan, batu sandungan, dan batu penghancur. Ketiga aspek ini terdapat dalam Injil Matius yang membahas tentang kerajaan.

Tanpa pembangunan, tidak akan ada hidup gereja yang riil. Di lokalitas mana pun kita berada, kita perlu dibangunkan. Untuk ini kita harus menikmati dan mengalami Kristus kita sebagai batu. Ia bukan hanya batu dasar yang menopang kita, tetapi juga batu penjuru yang menyatukan kita. Di dalam Dia dan melalui Dia kita dibangunkan bersama Gereja adalah hayat kerajaan, realitas gereja adalah pembangunan. Betapa kita perlu mengalami Kristus sebagai batu bangunan! Dialah unsur pembangunan, hayat pembangunan. Kristus menjadi hayat bagi kita tidak hanya untuk kemenangan, lebih-lebih untuk pembangunan, harus maju terus untuk mengalami hayat pembangunan Kristus Jika. kita terbangun, kita akan mempunyai realitas hidup gereja dan gereja akan menjadi denyut jantung kerajaan. Kemudian kerajaan akan secara riil ada di sini. Saya ulangi, kesejatian kerajaan ialah gereja, dan realitas gereja ialah kerajaan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 57

No comments: