Pembacaan
Alkitab: Mat. 21:1-22
Doa baca: “Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua
orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar
uang dan bangku-bangku pedagang merpati.” (Mat. 21:12)
Ayat 12 mengatakan, “Lalu Yesus
masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait
Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangkubangku pedagang
merpati.” Ketika Tuhan masuk ke Kota Yerusalem, perkara pertama yang Dia
lakukan ialah membersihkan Bait Allah. Dia bukan untuk kepentingan-Nya sendiri,
melainkan untuk kepentingan Allah. Hati-Nya untuk rumah Allah.
Prinsipnya sama dengan hari ini. Ketika kita menyambut Tuhan ke dalam
kita sebagai Raja kita, Dia tidak langsung pergi ke takhta, sebaliknya Dia
pergi ke roh kita dan membersihkannya.
Ayat 17 mengatakan, “Lalu Ia
meninggalkan mereka dan pergi ke luar kota ke Betania dan bermalam di situ.
Dalam kunjungan terakhir Tuhan” ke Yerusalem, Ia menunaikan ministri-Nya
hanya pada siang hari; setiap malam Dia pergi bermalam di Betania, di lereng
timur Bukit Zaitun (Mrk. 11:19; Luk. 21:37), lokasi rumah Maria, Marta, dan
Lazarus, dan rumah Simon (Yoh. 11:1; Mat. 26:6). Di Yerusalem Dia ditolak oleh
para pemimpin agama Yahudi, tetapi di Betania Dia disambut oleh orangorang yang
mengasihi diri-Nya.
Setelah Tuhan Yesus masuk ke dalam kita dan membersihkan roh kita,
mungkin saja kita merasa bahwa Dia meninggalkan kita, sama seperti Dia
meninggalkan Yerusalem ke Betania setelah membersihkan Bait Allah. Mungkin saja
Tuhan masuk ke dalam Anda, membersihkan roh Anda, yakni Bait Allah, kemudian
pergi ke tempat lain. Boleh jadi Anda akan berkata, “Ini bukan pengalamanku. Pengalamanku ialah setelah Tuhan Yesus
membersihkan rohku, Dia tetap tinggal bersamaku.” Jika ini sungguh-sungguh
pengalaman Anda, pastilah Anda salah seorang di antara para pencinta Yesus
seperti Maria, Marta, Lazarus, atau Simon. Namun, banyak orang Kristen setelah
menerima Kristus ke dalam mereka dan mengalami pembasuhan-Nya dalam roh mereka,
mereka tidak mencintai-Nya.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Matius, Buku 4, Berita 56
No comments:
Post a Comment