Hitstat

06 September 2018

Markus - Minggu 13 Kamis


Pembacaan Alkitab: Mrk. 8:27—9:13
Doa baca: “Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: ‘Jika seseorang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.’” (Mrk. 8:34)


Memikul Salib


Dalam berita-berita terdahulu telah kita tunjukkan bahwa mengikuti Tuhan adalah mendapatkan Dia, mengalami Dia, menikmati Dia, dan mengambil bagian atas Dia. Jika kita ingin mengikuti Tuhan secara demikian, kita perlu menyangkal diri kita sendiri, memikul salib kita, dan mengikuti Dia.

Bagi kita, memikul salib adalah diakhiri. Saya ingin menekankan fakta bahwa salib adalah untuk pengakhiran, bukan untuk penderitaan. Kadangkadang, kaum beriman tidak terbantu oleh penderitaan. Saya mengetahui ada orang-orang yang menderita penanggulangan yang hebat dan hasilnya mereka menjadi lebih keras hati. Mereka yang telah melewati kesulitan-kesulitan dalam hidup dan telah menjadi keras hati sangat sulit untuk dijamah. Akhirnya, ketika mereka mencapai umur 60 atau 70 tahun, mereka mungkin menjadi begitu keras hati sehingga tidak dapat diubah.

Konsepsi bahwa salib adalah perkara penderitaan berlawanan dengan wahyu dari perkataan Tuhan dalam 8:34. Di sini Tuhan berbicara perihal menyangkal diri. Menyangkal diri sendiri adalah melepaskan diri, tidak menyayangi diri sehingga membiarkannya menderita.

Salib bukan hanya suatu penderitaan, tetapi juga suatu pembunuhan. Salib membunuh dan mengakhiri penjahat. Kristus pertama-tama memikul salib dan kemudian disalibkan. Kita, kaum berimanNya, pertama-tama disalibkan dengan Dia dan kemudian memikul salib dari hari ke hari. Bagi kita, memikul salib adalah tinggal di bawah pembunuhan kematian Kristus bagi pengakhiran diri kita, hayat alamiah kita, dan manusia lama kita. Dengan berbuat demikian, kita menyangkal diri kita sehingga kita bisa mengikut Tuhan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 25

No comments: