Hitstat

13 September 2018

Markus - Minggu 14 Kamis


Pembacaan Alkitab: Mrk. 9:14-50
Doa baca: Jawab-Nya kepada mereka: Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan doa.’”  (Mrk. 9:29)


Arti Doa


Tidaklah mudah untuk mengerti apa yang diwahyukan dalam Markus 9:14-50. Apakah subyek utama dari bagian Injil Markus ini? Jika kita membagi bagian ini ke dalam potongan-potongan kecil, kita dapat memiliki pengertian atas butir-butir tertentu.

Bagian yang terdiri atas tiga puluh tujuh ayat ini dimulai dengan peristiwa pengusiran roh bisu dari seorang anak laki-laki (9:14-29) Ayah anak itu telah meminta murid-murid Tuhan untuk mengusir setan, tetapi mereka tidak mampu melakukannya. Sebagai murid, mereka seharusnya mampu mengusir setan itu. Tetapi karena mereka tidak mampu melakukan nya, maka timbul soal jawab yang serius. Markus 9:28 mengatakan, “Ketika Yesus masuk ke rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka kepada-Nya, ‘Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?’

Dalam ayat 29 kita memiliki jawaban Tuhan atas pertanyaan murid-murid: “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan doa.” Perkataan Tuhan di sini menunjukkan bahwa murid-murid tidak berdoa, itulah sebabnya mereka tidak dapat mengusir setan.

Tahukah Anda apakah artinya berdoa? Berdoa berarti kita menyadari bahwa kita bukanlah apa-apa dan kita tidak dapat berbuat apa apa. Ini menyiratkan bahwa berdoa adalah penyangkalan diri yang sejati. Karena itu, berdoa adalah menyangkal diri sendiri, mengetahui bahwa kita bukanlah apa-apa dan tidak mampu berbuat apa apa. Tidak hanya demikian, berdoa sesungguhnya mendeklarasikan: “Bukan Aku, melainkan Kristus.”

Kata “doa” dalam 9:29 sesungguhnya menunjukkan “bukan lagi aku, melainkan Kristus”. Kita perlu menyangkal diri sendiri sehingga Kristus dapat menjadi pengganti kita dan menjadi segala sesuatu bagi kita. Meskipun murid-murid nampak wahyu ini, mereka tidak mempraktikkannya atau hidup berdasarkan wahyu ini. Nampak wahyu adalah satu hal, memperhidupkannya adalah hal yang lain.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 27

No comments: