Hitstat

10 September 2018

Markus - Minggu 14 Senin


Pembacaan Alkitab: Mrk. 8:279:13; 1 Kor. 2:14
Doa baca: Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani(1 Kor. 2:14)


Syarat Menerima Wahyu


Markus 8:279:13 mewahyukan rahasia persona Tuhan, kematian dan kebangkitan-Nya. Dalam pasal 8 Hamba-Penyelamat menyembuhkan orang buta di Betsaida. Tuhan melakukan lebih banyak dalam peristiwa penyembuhan ini, daripada peristiwa yang lain. Dari penyembuhan ini kita temukan penyingkapan hati manusia, penyingkapan kondisi batin manusia. Setelah penyingkapan kondisi batin manusia, Tuhan Yesus mewahyukan bahwa Dia adalah roti, suplai hayat kita.

Setelah Tuhan mewahyukan diri-Nya sebagai roti untuk merawat kita secara batini, kita memiliki catatan penyembuhan yang dilaksanakan secara khusus. Kita memiliki catatan penyembuhan telinga dan lidah dari orang tuli dan bisu dan juga penyembuhan mata orang buta. Setelah penyembuhan yang khusus ini, kita dapat mengatakan bahwa kita memiliki persona yang lengkap yang anggota-anggota tubuhnya telah disembuhkan secara khusus. Sekarang orang ini dipersiapkan dan bersyarat untuk menerima wahyu tentang persona Kristus, kematian-Nya, dan kebangkitan-Nya.

Bagi tujuan pewahyuan persona Nya, kematianNya, dan kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus membawa murid-murid-Nya jauh dari wilayah agamawi ke Kaisarea Filipi. Sebelum murid-murid dibawa oleh Tuhan ke Kaisarea Filipi, mata mereka telah disembuhkan. Karena itu, mereka memiliki penglihatan untuk nampak bukan hal yang umum melainkan untuk nampak hal-hal yang ilahi dan misterius (rahasia), ruang lingkup yang misterius, hal-hal ilahi, sepenuhnya tersembunyi bagi manusia alamiah. Tuhan Yesus adalah suatu misteri bagi manusia alamiah dan bagi pikiran alamiah. Bahkan hari ini, beberapa pakar Yahudi sedang mempelajari siapakah Yesus. Mereka juga sedang mempelajari penyaliban-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 26

No comments: