Pembacaan
Alkitab: Luk 9:51-56
Doa
baca: "Hendaklah kamu selau rendah hati, lemah lembut,
dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dengan saling membantu." (Ef. 4:2).
Kesabaran Manusia-Penyelamat Terhadap
Orang-orang yang Menolak Dia
Manusia-Penyelamat telah melayani selama lebih dari
tiga tahun di Galilea, daerah yang hina, jauh dari Bait Suci dan kota kudus
Yerusalem. Sebagai Anak Domba Allah (Yoh. 1:29) Dia harus ke Yerusalem karena
di sanalah Dia akan diserahkan, ditolak dan disalib untuk menggenapkan lambang
tentang bagaimana caranya Dia akan mati. Selain itu, sebagai Anak Domba Paskah
Dia harus dibunuh pada bulan Paskah (Kel. 12:1-11). Maka, Dia harus pergi ke
Yerusalem sebelum Paskah supaya Dia dapat mati pada tempat dan waktu yang telah
ditentukan oleh Allah sebelumnya.
Tidak ada jalan lain bagi Tuhan Yesus untuk pergi dari
Galilea ke Yerusalem tanpa melalui Samaria. Orang-orang Samaria berpikiran
buruk terhadap orang Yahudi karena orang Yahudi tidak menganggap mereka sebagai
umat kudus. Dalam Lukas 9:52 Tuhan mengutus utusan-utusan mendahului Dia.
Utusan-utusan itu masuk ke dalam sebuah desa orang Samaria untuk mempersiapkan
sesuatu bagi Tuhan. Namun orang-orang Samaria tidak mau menerima Dia. Karena
Tuhan ditolak oleh orang-orang Samaria, maka tidak ada jalan bagi-Nya dan para
pengikut-Nya untuk tinggal di desa itu. Mereka perlu pergi ke desa-desa
lainnya.
Melihat orang-orang Samaria menolak
Manusia-Penyelamat, "Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata:
Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk
membinasakan mereka?" (ayat 54). Tuhan berpaling kepada murid-murid itu
dan menegur mereka. Karena sebenarnya yang seharusnya mereka lakukan adalah
mengumumkan yobel. Yobel bukanlah hal menurunkan api untuk membinasakan
orang-orang tetapi mengenai membawa damai sejahtera kepada orang lain.
Kesabaran Yesus terhadap orang-orang Samaria menunjukkan bahwa kita sebagai
pengikut-Nya perlu memiliki kesabaran seperti diri-Nya dan menjadi orang yang
membawakan damai sejahtera, bukannya api kebinasaan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 23
No comments:
Post a Comment