Hitstat

27 May 2019

Lukas - Minggu 16 Senin


Pembacaan Alkitab: Luk. 12:49-59; Yoh. 12:24
Doa baca: “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Jika biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” (Yoh. 12:24)


Kematian Tuhan Membebaskan Hayat Ilahi


Dalam Lukas 12:49-53, kita dapat nampak bahwa Tuhan ingin dibebaskan sepenuhnya dari belenggu daging-Nya. Dia adalah Allah, dan Dia memiliki hayat ilahi sebagai esens, kekuatan, dan kuat kuasa-Nya. Walaupun demikian, Dia terkurung dalam keinsanian-Nya yang merupakan suatu pembatasan bagi hakiki ilahi-Nya. Sebab itu, Dia perlu melalui kematian supaya hakiki ilahi-Nya dibebaskan.

Yohanes 12:24 berkata “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Jika biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” Tuhan menyamakan diri-Nya sendiri dengan sebiji gandum dan apabila biji gandum ini jatuh ke dalam tanah dan mati, kematian biji itu akan membebaskan hayat di dalamnya. Kita dapat mengatakan bahwa kematian akan menjadi satu kebebasan bagi hayat batini dari biji gandum itu. Melalui pembebasan yang demikian, kekayaan hayat dari biji gandum itu menghasilkan banyak butir gandum. Tuhan Yesus sebagai sebiji gandum yang jatuh ke dalam tanah dan melalui kematian kehilangan hayat jiwa-Nya supaya Dia dapat membebaskan hayat kekal-Nya di dalam kebangkitan kepada banyak butir gandum.

Sebagai Allah, Tuhan Yesus memiliki hayat kekal yang tidak terbatas. Namun hayat yang tidak terbatas ini sangat dibatasi dan tertahan di dalam keinsanian-Nya, di dalam daging-Nya. Karena itu, Tuhan mendambakan kebebasan hayat ilahi-Nya. Bila hayat ilahi ini telah dibebaskan dari dalam-Nya, Dia dapat mendispensikannya ke dalam banyak orang beriman- Nya. Hari ini sebagai kaum beriman-Nya, sesungguhnya kita telah memiliki hayat ilahi-Nya, hayat yang kekal (Yoh. 3:16), yang adalah diri-Nya sendiri. Untuk itu, hayat ilahi yang telah kita terima ini perlu hari demi hari bertumbuh dan berkembang hingga menjenuhi apa adanya diri kita melalui kita senantiasa datang kepada Tuhan untuk menikmati Dia di dalam firman-Nya dan berkontak dengan Dia di dalam roh.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 30

No comments: