Hitstat

10 May 2019

Lukas - Minggu 13 Jumat


Pembacaan Alkitab: Luk. 10:29-32; Yos. 6:26
Doa baca: “Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.” (1 Kor. 15:56)


Kondisi Orang yang Jatuh di Bawah Hukum Taurat


Seorang ahli Taurat yang mencobai Tuhan kemudian bertanya lagi untuk membenarkan dirinya. Dalam Lukas 10:29, ia berkata, “Dan siapakah sesamaku manusia?” Pertanyaan tersebut memperlihatkan bahwa ia tidak memerlukan sesamanya untuk dikasihinya, melainkan ia memerlukan sesamanya untuk mengasihinya. Ia tidak mampu mengasihi, ia perlu seorang lain untuk mengasihi dirinya.

Lukas 10:30 mengatakan, “Jawab Yesus: Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi juga memukulnya dan sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.” Yerusalem adalah dasar damai sejahtera, sedangkan Yerikho adalah kota terkutuk (Yos. 6:26; 1 Raj. 16:34). Keadaan orang yang jatuh kedalam tangan penyamun melambangkan keadaan ahli Taurat tersebut. Penyamun-penyamun melambangkan pengajar-pengajar resmi hukum agama Yahudi. Kata memukul melambangkan pembunuhan yang dilakukan oleh hukum Taurat. Dan orang yang jatuh ke tangan penyamun tersebut ditinggalkan setengah mati berarti pengajar-pengajar agama Yahudi meninggalkan pelaksanaan hukum dalam keadaan mati (Rm. 7:11, 13).

Kemudian dalam ayat 31-32, terdapat seorang imam dan orang Lewi yang turun dan melihat orang yang babak belur tersebut, namun mereka hanya melewatinya dari seberang jalan. Hal ini menandakan bahwa orang-orang yang seharusnya memperhatikan umat Allah dan mengajarkan hukum Allah tidak dapat memberikan bantuan apa-apa. Melalui perumpamaan ini, Tuhan Yesus ingin menunjukkan bahwa pengajaran hukum Taurat tidak memberikan bantuan apa-apa, seperti keadaan ahli Taurat tersebut yang tidak mampu mengasihi orang lain, padahal ia memiliki banyak pengetahuan hukum Taurat. Kita perlu belajar menjadi pelaku firman, sehingga firman tersebut tidak menjadi pengetahuan yang mati.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 25

No comments: