Hitstat

23 May 2019

Lukas - Minggu 15 Kamis


Pembacaan Alkitab: Luk 3:23-28
Doa baca: “Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.” (Luk. 12:31)


Pusat Agama dan Kebudayaan


Lukas 12:1-48 mengandung tiga peringatan: Peringatan mengenai kemunafikan agama (ay. 1-12), peringatan mengenai keserakahan (ay. 13-34), dan peringatan untuk berjaga-jaga dan setia (ay. 35-48). Ketiga peringatan ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari firman Tuhan dalam pasal 11.

Pada waktu itu, Yerusalem adalah pusat agama Yahudi dan pusat kebudayaan yang tinggi dengan barang-barang materi. Orang-orang yang hidup di Yerusalem memperhatikan agama dan barang-barang duniawi untuk menikmati kehidupan yang lebih baik. Karena itu, sebagai ibukota Yudea, Yerusalem memiliki ciri agama dan kebudayaan dengan kenikmatan terhadap hal-hal materi. Dalam pasal 11 sampai 14 Tuhan Yesus melatih para pengikut-Nya menempuh suatu kehidupan dengan standar moralitas yang tertinggi supaya mereka dapat dibawa masuk ke dalam partisipasi yang penuh terhadap yobel Perjanjian Baru.

Sewaktu Tuhan dan murid-murid-Nya berada dalam perjalanan dari Galilea ke Yerusalem, hati-Nya tertuju pada satu hal, sedangkan hati murid-murid-Nya tertuju pada hal lainnya. Hati Tuhan tertuju pada kematian-Nya. Dia pergi ke Yerusalem untuk mati terhadap agama dan kebudayaan yang ada di sana; Dia tidak pergi ke Yerusalem untuk berbagian dalam hal-hal itu. Namun, murid-murid Tuhan memiliki sesuatu yang sangat berlainan dalam hati mereka. Mereka mengira Tuhan mereka akan pergi ke Yerusalem untuk menerima kerajaan. Hal itu membuat kita paham mengapa Yohanes dan Yakobus, anak-anak guruh itu minta kepada Tuhan agar mereka dapat duduk bersama Dia di sebelah kanan dan kiri-Nya di dalam kerajaan-Nya. Tetapi hati Tuhan adalah hati yang tidak mengapresiasi agama maupun kebudayaan dengan harta duniawinya. Kita perlu berdoa mohon Tuhan memurnikan hati agar kita hanya memiliki satu tujuan yaitu merampungkan kehendak Allah bagi kemuliaan Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 29

No comments: