Pembacaan Alkitab: Luk. 9:44-50
Doa baca: "Dan berkata kepada mereka, 'Siapa
saja yang menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan siapa saja
yang menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil
di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar.'" (Luk. 9:48).
Berbagian
Dalam Kenikmatan Yobel
Dalam Lukas 9:43b-44 Tuhan mengungkapkan kematian-Nya
untuk kali kedua. Namun, murid-murid, "tidak mengerti perkataan itu, sebab
artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya."
(ayat 45a). Segera setelah peristiwa itu, kita diberi tahu bahwa mereka
berselisih mengenai siapakah yang terbesar di antara mereka. Ini menunjukkan
bahwa murid-murid tidak ada di dalam yobel, karena mereka masih sangat alamiah.
Tuhan Yesus telah menunjukkan bahwa Dia akan mati dan murid-murid perlu mati
bersama-Nya, namun mereka tidak memiliki kemampuan untuk mendengar apa yang
sedang dikatakan-Nya. Mereka malahan berselisih antar mereka sendiri mengenai
siapakah di antara mereka yang terbesar.
Setelah Tuhan mengatakan bahwa yang terkecil di antara
mereka, dialah yang terbesar, Yohanes berkata, "Guru, kami lihat seseorang
mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan
pengikut kita" (ayat 49). Perkataan Yohanes menunjukkan bahwa murid-murid
itu tidak dapat menerima perkataan Tuhan. Alasan mereka tidak dapat menerima
perkataan Tuhan ialah mereka masih alamiah dan masih ada dalam ciptaan lama.
Mereka belum layak untuk berbagian dalam kenikmatan terhadap yobel.
Yobel hanya dapat dilaksanakan melalui kematian dan
kebangkitan Kristus. Untuk yobel dan pengalaman terhadap yobel, Tuhan perlu
mati dan kita perlu mati bersama Dia. Dia mati bagi penggenapan yobel, dan kita
mati bersama Dia untuk berbagian dalam kenikmatan terhadap yobel. Terhadap
setiap situasi yang Tuhan aturkan bagi kita, entah itu kita paham atau tidak,
kita perlu belajar untuk mengikuti pimpinan Tuhan yang membawa kita untuk
mengalami kematian-Nya dan membiarkan alamiah kita dimatikan sehingga kita
dapat menanggung setiap hal dengan tekun.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 22
No comments:
Post a Comment