Hitstat

01 May 2019

Lukas - Minggu 12 Rabu


Pembacaan Alkitab: Luk. 9:44-50
Doa baca: "Dan berkata kepada mereka, 'Siapa saja yang menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan siapa saja yang menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar.'" (Luk. 9:48).


Berbagian Dalam Kenikmatan Yobel


Dalam Lukas 9:43b-44 Tuhan mengungkapkan kematian-Nya untuk kali kedua. Namun, murid-murid, "tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya." (ayat 45a). Segera setelah peristiwa itu, kita diberi tahu bahwa mereka berselisih mengenai siapakah yang terbesar di antara mereka. Ini menunjukkan bahwa murid-murid tidak ada di dalam yobel, karena mereka masih sangat alamiah. Tuhan Yesus telah menunjukkan bahwa Dia akan mati dan murid-murid perlu mati bersama-Nya, namun mereka tidak memiliki kemampuan untuk mendengar apa yang sedang dikatakan-Nya. Mereka malahan berselisih antar mereka sendiri mengenai siapakah di antara mereka yang terbesar.

Setelah Tuhan mengatakan bahwa yang terkecil di antara mereka, dialah yang terbesar, Yohanes berkata, "Guru, kami lihat seseorang mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita" (ayat 49). Perkataan Yohanes menunjukkan bahwa murid-murid itu tidak dapat menerima perkataan Tuhan. Alasan mereka tidak dapat menerima perkataan Tuhan ialah mereka masih alamiah dan masih ada dalam ciptaan lama. Mereka belum layak untuk berbagian dalam kenikmatan terhadap yobel.

Yobel hanya dapat dilaksanakan melalui kematian dan kebangkitan Kristus. Untuk yobel dan pengalaman terhadap yobel, Tuhan perlu mati dan kita perlu mati bersama Dia. Dia mati bagi penggenapan yobel, dan kita mati bersama Dia untuk berbagian dalam kenikmatan terhadap yobel. Terhadap setiap situasi yang Tuhan aturkan bagi kita, entah itu kita paham atau tidak, kita perlu belajar untuk mengikuti pimpinan Tuhan yang membawa kita untuk mengalami kematian-Nya dan membiarkan alamiah kita dimatikan sehingga kita dapat menanggung setiap hal dengan tekun.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 22

No comments: