Hitstat

30 April 2019

Lukas - Minggu 12 Selasa


Pembacaan Alkitab: Luk. 9:34-43
Doa baca: "Tetapi Yesus menegur roh jahat itu dengan keras dan menyembuhkan anak itu, lalu mengembalikannya kepada ayahnya." (Luk. 9:42b).


Yobel Berlawanan Dengan Alamiah


Transfigurasi Tuhan Yesus adalah penampakan Kerajaan Allah dan juga yobel. Dia yang telah berinkarnasi, sekarang ada di dalam kita. Kita semua adalah manusia dalam daging yang di dalamnya Tuhan Yesus hidup. Karena itu, kita pun perlu ditransfigurasi.

Sewaktu transfigurasi Tuhan Yesus terjadi di puncak gunung, murid-murid sedang berusaha mengusir roh jahat di lembah. Meskipun mereka melakukan apa yang dapat mereka lakukan untuk mengusir roh jahat, mereka tidak dapat mengusirnya. Lukas 9:37-40 mengatakan bahwa ketika Tuhan dan ketiga murid itu, yaitu Petrus, Yohanes, dan Yakobus turun dari gunung itu, orang banyak menemui-Nya dan seorang dari orang banyak itu meminta Yesus untuk menengok anaknya yang diserang roh jahat, sebab murid-murid Yesus tidak dapat mengusir roh itu. Di sini kita nampak bahwa murid-murid tidak memiliki kemampuan untuk mengusir roh jahat itu; bukan hanya sembilan murid yang tinggal di lembah itu, tetapi juga Petrus, Yohanes, dan Yakobus yang ada bersama-sama dengan Tuhan di puncak gunung itu. Fakta bahwa Yohanes dan Yakobus memulai berdebat mengenai siapa yang terbesar menunjukkan bahwa mereka sendiri diduduki oleh Iblis dan karena itu mereka tidak dapat mengusir roh jahat itu.

Yobel ada bersama dengan Tuhan Yesus. Namun, murid-murid masih berada dalam ciptaan lama, dalam hayat alamiah, mereka tidak dapat berbagian dalam yobel. Ini menunjukkan bahwa selama kita tetap berada dalam hayat alamiah dan hidup dalam ciptaan lama, kita tidak dapat berbagian dalam yobel. Yobel tidak berhubungan dengan hayat alamiah. Kita perlu memiliki doa di hadapan Tuhan agar Tuhan mengambil alih diri kita, menduduki kita sehingga kita tidak diduduki oleh Iblis, hayat alamiah dan ciptaan lama kita tetapi hidup di dalam manusia baru.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 22

No comments: