Hitstat

06 April 2019

Lukas - Minggu 8 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Luk. 6:17-18; 35-36; 43-44; Yoh. 6:63
Doa baca: “Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.” (Yoh. 6:63)


Dua Unsur Dasar dalam Pengajaran Tuhan


Pengajaran Tuhan dalam Lukas 6:17-49 memiliki dua unsur dasar yaitu firman ilahi dan hayat ilahi. Dalam ayat 35-36, ungkapan “anak-anak Allah Yang Mahatinggi” sesungguhnya menyiratkan hayat ilahi. Jika kita tidak memiliki hayat ilahi, bagaimana kita dapat menjadi anakanak Allah Yang Mahatinggi? Tentu tidak mungkin. Kehidupan menurut standar moralitas yang tertinggi berasal dari hayat ilahi yang olehnya kita dilahirkan dari Allah Yang Mahatinggi. Kita tidak mungkin mengasihi musuh-musuh kita berdasarkan diri kita sendiri. Tetapi di dalam kita benar-benar ada satu hayat yang mengasihi musuh, yaitu hayat ilahi. Hayat ini adalah sumber dari standar moralitas yang tertinggi. Karena itu, standar moralitas yang tertinggi adalah hasil dan ekspresi dari hayat ilahi.

Dalam Lukas 6:47-48 dengan jelas disinggung tentang firman Tuhan: “Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya—Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan—ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.” Di sini kita nampak bahwa jika kita hidup dan bekerja menurut firman Tuhan, kita akan memiliki satu pondasi yang tepat. Firman Tuhan adalah pondasi dari hakiki, perilaku, dan pekerjaan kita.

Firman ilahi adalah ekspresi hayat ilahi. Hayat adalah yang di dalam, dan firman adalah penyampaian hayat yang di luar. Dalam Alkitab, firman itu disebut firman hayat (1 Yoh. 1:1; Kis. 5:20). Dalam Alkitab, firman ilahi dan hayat ilahi dianggap sebagai satu kesatuan. Kita mendapatkan hayat ilahi melalui firman. Ketika kita menerima firman hayat, kita mendapatkan hayat.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 14

No comments: