Hitstat

05 April 2019

Lukas - Minggu 8 Jumat


Pembacaan Alkitab: Luk. 6:43-49; 1 Kor. 3:12-13
Doa baca: “Sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan tampak, karena hari Tuhan akan menyatakannya. Sebab hari itu akan tampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masingmasing orang, akan diuji oleh api itu” (1 Kor. 3:13)


Keperluan Kita akan Hayat Ilahi


Untuk mempraktikkan prinsip-prinsip yang digambarkan dalam Lukas 6:17-49, kita memerlukan hayat ilahi. Hayat adalah faktor dasar dari setiap hakiki, perilaku, atau pekerjaan. Jika kita tidak memiliki suatu macam hayat tertentu, kita tidak akan memiliki hakiki semacam itu; juga tidak akan memiliki perilaku atau pekerjaan macam itu. Misalnya, seekor monyet memiliki hayat monyet. Agar seekor binatang menjadi seekor monyet, maka binatang itu harus memiliki hayat monyet. Hanya dengan memiliki hayat monyet barulah seekor binatang bisa bertingkah laku seperti monyet. Jika kita ingin menjadi sesuatu dan bertingkah laku dengan cara tertentu, kita harus memiliki hayat tertentu. Hayat adalah faktor dasar dari hakiki, perilaku, dan pekerjaan kita.

Manusia-Penyelamat memiliki hayat yang digambarkan dalam Injil Lukas pasal 6. Sebelum mati dan bangkit, Dia sendiri menempuh kehidupan yang demikian. Tetapi melalui kebangkitan-Nya, Dia telah menjadi Roh pemberi-hayat, dan sekarang Dia hidup di dalam kita. Kedambaan-Nya adalah di dalam kita menempuh kehidupan yang sama dengan kehidupan yang dulu Dia tempuh di bumi.

Dalam Filipi 1:21 Paulus membicarakan memperhidupkan Kristus. Ketika Kristus, manusiaAllah, hidup di bumi. Dia menempuh suatu kehidupan menurut standar moralitas yang tertinggi. Sekarang Kristus hidup di dalam kita supaya kita dapat memperhidupkan Dia. Sebenarnya, Kristus itu sendiri adalah standar moralitas yang tertinggi, karena Dia adalah manusia ciptaan Allah dalam Kejadian 1 ditambah dengan pohon hayat yang disinggung dalam Kejadian 2. Standar moralitas yang tertinggi ini sekarang adalah satu Persona yang hidup di dalam kita dan membuat kita dapat memperhidupkan Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 15

No comments: