Hitstat

02 April 2019

Lukas - Minggu 8 Selasa


Pembacaan Alkitab: Luk. 6:20-28
Doa baca: “Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu.” (Luk. 6:27)


Ciri-ciri Umat yang Diberkati


Dalam Lukas 6:20 Tuhan Yesus berkata, “Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang punya Kerajaan Allah.” Istilah “miskin” di sini berarti miskin dalam hal bumiah, hal materi, juga miskin dalam hal surgawi, hal rohani. Jika kita ingin menjadi orang yang diberkati, kita perlu menjadi miskin. Terutama kita perlu menjadi miskin dalam hal rohani, dalam hal surgawi. Mengenai hal rohani, kita harus merasa bahwa kita tidak memiliki apa-apa, kita miskin. Matius 5:3 membicarakan perihal menjadi miskin dalam roh. Miskin dalam roh itu bukan hanya menjadi rendah hati, tetapi juga berarti dikosongkan dari hal-hal yang usang untuk menerima hal-hal yang baru. Jika kita miskin sedemikian dan merendahkan diri, maka Kerajaan Allah segera menjadi berkat kita.

Lukas 6:21a membicarakan siapa yang lapar secara rohani maka akan dipuaskan. Pertama kita menyadari bahwa kita miskin dalam hal-hal rohani, dan kemudian lapar terhadap hal-hal yang tidak kita miliki dalam alam rohani itu. Bila kita lapar, kita akan dikenyangkan. Kita akan dipuaskan dengan kekayaan rohani Kristus. Dalam 6:21b Tuhan Yesus berkata, “Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.” Menangis dalam hal ini berarti bahwa kita tidak senang terhadap situasi dan keadaan rohani kita. Karena itu, kita menyesal dan bertobat, serta mendambakan satu perubahan dalam keadaan rohani kita.

Dalam ayat 22-23 kita nampak bahwa adalah suatu berkat bila kita dibenci dan dicela karena Anak Manusia. Namun, kita justru senang dipuji oleh orang lain, dihargai, dihormati, dan disanjung oleh orang lain. Kita perlu sadar bahwa kaum beriman akan dibenci dan dicela oleh dunia karena jalan kita berlawanan dengan dunia, seluruh dunia ini mengikuti Iblis, dan kita mengikuti Tuhan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 14

No comments: