Hitstat

25 April 2019

Lukas - Minggu 11 Kamis


Pembacaan Alkitab: Luk 9:10-17
Doa baca: “Mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian dikumpulkan potonganpotongan roti yang lebih, sebanyak dua belas bakul.” (Luk. 9:17).


Persediaan Tuhan yang Limpah Lengkap


Dalam Lukas 9:14 kita nampak bahwa “ada kira-kira lima ribu orang laki-laki.” Jika perempuan dan anak-anak ditambahkan, maka jumlahnya bisa melampaui sepuluh ribu orang. Seandainya Tuhan membubarkan orang banyak itu tanpa memberi mereka makan, membiarkan mereka tetap kelaparan, maka dalam kasus itu tidak akan ada yobel. Beberapa orang mungkin mengeluh dan berkata, “Aku ada di sini sepanjang hari, dan sekarang aku lapar. Mengapa kami dibubarkan? Ke mana kami harus pergi, dan bagaimana mencari makanan?” Jika itu yang terjadi, maka akan ada kelaparan, bukan yobel. Tetapi karena Tuhan memberi makan orang banyak itu, maka ada penerapan yobel yang sesungguhnya. Setiap orang dipuaskan, dan bahkan ada sisa yang berlimpah.

Dalam Lukas 9:16 kita dapat melihat bahwa roti itu berasal dari murid-murid, yang membawanya kepada Tuhan. Setelah diberkati dan dipecahpecahkan oleh Tuhan, potongan-potongan roti itu diberikan kembali kepada murid-murid untuk dibagikan kepada orang banyak, untuk menjadi kepuasan mereka. Ini menunjukkan bahwa muridmurid itu bukanlah sumber berkat; mereka hanyalah saluran yang dipakai oleh Tuhan, Sang sumber kepuasan manusia.

Potongan-potongan roti yang lebih ini bukan hanya memamerkan kuat kuasa keilahian Manusia- Penyelamat sebagai Pencipta, sebagai Dia yang menjadikan segala sesuatu yang tidak ada menjadi ada (Rm. 4:17), tetapi juga melambangkan suplai yang limpah lengkap dan yang tidak dapat habis dari hayat ilahi-Nya (Ef. 3:8; F1p. 1:19). Dua belas bakul yang penuh dengan potongan-potongan itu menunjukkan bahwa Kristus yang bangkit itu tidak terbatas dan tidak dapat habis, dan juga bahwa persediaan Tuhan bagi kita itu limpah lengkap, lebih dari cukup untuk memenuhi semua keperluan kita. Melihat hal ini kita perlu memuji Tuhan dan bersukacita, karena kita memiliki pengharapan bahwa di dalam yobel tidak ada yang kekurangan. Setiap kali kita merasa kekurangan sesuatu, kita perlu berseru nama Tuhan dan membiarkan suplai limpah lengkap-Nya menyuplai kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 21

No comments: