Pembacaan
Alkitab: Luk. 8:32-44
Doa
baca: “Lalu kata-Nya kepada mereka, 'Di manakah
kepercayaanmu?' Mereka pun menjadi takut dan heran, lalu berkata seorang kepada
yang lain, 'Siapa sebenarnya orang ini, sehingga Ia memberi perintah kepada
angin dan air dan mereka taat kepada-Nya?'” (Luk. 8:25)
Perjalanan Orang Kristen
Dalam perjalanan kita bersama Tuhan, kita sering
menghadapi badai atau angin topan. Kemudian kita mungkin menyimpang dan
melupakan firman Tuhan serta fakta bahwa Dia menyertai kita dan sedang
beristirahat. Catatan dalam Lukas 8:22-25 bukan memperlihatkan satu perubahan
zaman; juga bukan menyajikan kekuasaan Kerajaan Allah, melainkan menggambarkan
perjalanan orang Kristen.
Sewaktu kita menempuh jalan yang ditentukan oleh
Tuhan, Tuhan akan beristirahat dan musuh akan sibuk. Roh-roh jahat dan roh-roh
najis akan menjadi aktif membuat topan untuk menghalangi perjalanan kita. Kita
perlu ingat, bahwa sebenarnya ini adalah perjalanan Tuhan, bukanlah perjalanan
kita, dan kita sedang berjalan bersama-Nya. Kita sedang menempuh jalan-Nya, dan
Dia ada dalam perjalanan bersama kita. Sebenarnya, Dia bahkan ada di dalam
perahu bersama kita. Dalam 8:22-39, Tuhan dan murid-murid-Nya mencapai tempat
tujuan mereka, yaitu “tanah orang Gerasa
yang terletak di seberang Galilea” (8:26). Segera mereka bertemu dengan
seorang yang kerasukan setan-setan, seorang yang dirasuk oleh roh-roh jahat.
Tuhan mengusir semua setan, dan memberikan izin kepada mereka untuk masuk ke
dalam babi-babi yang sedang makan. Gambaran ini berhubungan dengan pengalaman
rohani kita. Bila kita menempuh jalan Tuhan, berjalan bersama-Nya, maka akan
ada topan. Meskipun demikian, akhirnya kita akan mencapai tempat tujuan di
“seberang danau itu”. Kemudian kita akan melihat bahwa di tempat yang demikian
Tuhan mengusir setan-setan dan membersihkan usaha yang tidak tahir.
Kita perlu tahu bahwa Allah tidak pernah menjanjikan
kepada kita langit selalu biru, dan jalan yang selalu mudah kita lalui di depan
kita. Meskipun kita mungkin ada di tengah-tengah angin topan dan air yang
mengamuk, kita tidak boleh terganggu. Kita seharusnya memiliki damai sejahtera
di dalam Tuhan yang beristirahat karena kita pasti akan sampai di seberang, dan
jangan berharap diterima oleh dunia, karena kita berlawanan dengan mereka.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 19
No comments:
Post a Comment