Pembacaan
Alkitab: Luk. 10:1-16
Doa
baca: "Kata-Nya kepada mereka, 'Tuaian memang banyak,
tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan pemilik tuaian, supaya
Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.'"
(Luk. 10:2).
(Luk. 10:2).
Murid-murid yang Menyebarkan
Ministri-Nya
Dalam ekonomi-Nya Allah memiliki satu rencana untuk
digenapkan. Tetapi rencana ini masih memerlukan umat-Nya untuk mendoakannya.
Dalam menjawab doa mereka, Tuhan akan menggenapkan apa yang mereka doakan
mengenai rencana-Nya. Khususnya, di sini Tuhan menyuruh murid-murid untuk
memohon kepada Tuan pemilik tuaian. Kata "tuaian" menunjukkan bahwa
Kerajaan Allah didirikan dengan hal-hal dari hayat yang dapat bertumbuh dan
berkembang biak.
Cara Tuhan mengutus ketujuh puluh murid dalam Lukas
10: 1-24 sangat mirip dengan cara Dia mengutus dua belas orang dalam Lukas
9:1-9. Tuhan menganggap waktu pengutusan ini sebagai waktu yobel, sehingga
tidak ada seorang pun yang kekurangan sesuatu. Inilah sebabnya Tuhan menyuruh
ketujuh puluh murid itu untuk tidak membawa apa-apa bagi keperluan mereka.
Sebaliknya, mereka harus tinggal di tempat mereka diterima dan makan apa saja
yang disediakan di hadapan mereka (ayat 7-8).
Dalam menyebarkan ministri-Nya, murid-murid yang
diutus perlu membawakan damai sejahtera. Dalam Lukas 10:5-6 terdapat satu
firman yang penting mengenai damai sejahtera: "Kalau kamu memasuki suatu
rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Jikalau di situ
ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal
padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu." Dalam ayat-ayat
ini kata "damai sejahtera" itu penting. Hal yang utama dalam yobel
adalah damai sejahtera. Untuk berbagian dalam pekerjaan penyebaran ministri
Tuhan, kita harus memberi salam kepada orang lain dalam damai sejahtera. Jika
orang yang kita salami adalah anak damai, maka damai sejahtera kita itu akan
tetap tinggal bersamanya. Tetapi jika ia bukan seorang anak damai, maka damai
sejahtera itu akan kembali kepada kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 23
No comments:
Post a Comment