Pembacaan
Alkitab: Kis. 6:1-7
Kidung #658
Menerima Kedaulatan Tuhan
Doa
baca: “Mereka dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu
rasul-rasul itu pun berdoa dan menumpangkan tangan di atas mereka. Firman Allah
makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga
sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.” (Kis. 6:6-7)
Dari tujuh orang yang dipilih sebagai diaken-diaken
itu, ada dua orang – Stefanus dan Filipus – yang memiliki karunia-karunia
khusus. Meskipun Stefanus dan Filipus memiliki karunia-karunia khusus, ketika
mereka dipilih untuk melayani meja, mereka dengan rela melayani meja. Stefanus
dan Filipus tidak bersungut-sungut ketika mereka diminta untuk melayani meja.
Stefanus tidak berkata, “Saya adalah seorang guru besar. Bagaimana Anda dapat
meminta saya untuk menjadi seorang diaken?” Demikian pula Filipus tidak
berkata, “Saya adalah seorang penginjil terkemuka. Mengapa Anda meminta saya
untuk melayani meja?” Sebaliknya, Stefanus dan Filipus melakukan pekerjaan yang
baik dalam melayani meja.
Walau melayani meja, tetapi akhirnya Stefanus
berfungsi sebagai seorang guru besar firman. Itu artinya bahwa hakiki kita di
dalam Tuhan tidak dapat disembunyikan. Lambat atau cepat, hakiki kita akan
ternyatakan. Stefanus adalah seorang guru, tetapi ia dipilih untuk melayani
meja. Tapi dalam Kisah Para Rasul banyak membicarakan tentang pengajarannya
bukan pelayanan mejanya.
Dan dalam pemilihan tujuh diaken, tidak ada pemimpin
yang ditunjuk. Ini menunjukkan bahwa tidak ada jabatan atau kedudukan yang
dipandang. Semua diaken itu adalah pelayan orang-orang kudus.
Dalam kehidupan gereja, kita berada di bawah kasih
karunia Tuhan dan berada di bawah kedaulatan-Nya. Karena itu, tanpa
bersungut-sungut kita harus menerima kedaulatan Tuhan dan lingkungan yang
diatur oleh Dia. Jika kita mengikuti teladan dalam Kisah Para Rasul 6, kita
akan memiliki kehidupan gereja yang gembira dan menyenangkan.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Kisah
Para Rasul, Buku 1, Berita 19
No comments:
Post a Comment