Hitstat

18 July 2020

Kisah Para Rasul - Minggu 10 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Kis. 6:1-7
Kidung #658


Menerima Kedaulatan Tuhan 


Doa baca: “Mereka dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itu pun berdoa dan menumpangkan tangan di atas mereka. Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.” (Kis. 6:6-7)


Dari tujuh orang yang dipilih sebagai diaken-diaken itu, ada dua orang – Stefanus dan Filipus – yang memiliki karunia-karunia khusus. Meskipun Stefanus dan Filipus memiliki karunia-karunia khusus, ketika mereka dipilih untuk melayani meja, mereka dengan rela melayani meja. Stefanus dan Filipus tidak bersungut-sungut ketika mereka diminta untuk melayani meja. Stefanus tidak berkata, “Saya adalah seorang guru besar. Bagaimana Anda dapat meminta saya untuk menjadi seorang diaken?” Demikian pula Filipus tidak berkata, “Saya adalah seorang penginjil terkemuka. Mengapa Anda meminta saya untuk melayani meja?” Sebaliknya, Stefanus dan Filipus melakukan pekerjaan yang baik dalam melayani meja.

Walau melayani meja, tetapi akhirnya Stefanus berfungsi sebagai seorang guru besar firman. Itu artinya bahwa hakiki kita di dalam Tuhan tidak dapat disembunyikan. Lambat atau cepat, hakiki kita akan ternyatakan. Stefanus adalah seorang guru, tetapi ia dipilih untuk melayani meja. Tapi dalam Kisah Para Rasul banyak membicarakan tentang pengajarannya bukan pelayanan mejanya.

Dan dalam pemilihan tujuh diaken, tidak ada pemimpin yang ditunjuk. Ini menunjukkan bahwa tidak ada jabatan atau kedudukan yang dipandang. Semua diaken itu adalah pelayan orang-orang kudus.

Dalam kehidupan gereja, kita berada di bawah kasih karunia Tuhan dan berada di bawah kedaulatan-Nya. Karena itu, tanpa bersungut-sungut kita harus menerima kedaulatan Tuhan dan lingkungan yang diatur oleh Dia. Jika kita mengikuti teladan dalam Kisah Para Rasul 6, kita akan memiliki kehidupan gereja yang gembira dan menyenangkan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kisah Para Rasul, Buku 1, Berita 19

No comments: