Hitstat

10 July 2020

Kisah Para Rasul - Minggu 9 Jumat


Pembacaan Alkitab: Kis. 5:1-11
Kidung #195


Ambisi Menghasilkan Kematian


Doa baca: “Tetapi Petrus berkata, 'Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah.'” (Kis. 5:3-4)


Setelah aspek yang positif pada akhir pasal 4, ada aspek yang negatif dalam Kisah Para Rasul 5:1-11. Keadaan yang negatif ini melibatkan satu pasangan, Ananias dan Safira. Dalam ayat 1-4, Ananias dan Safira memiliki satu rencana yang jahat untuk mendustai Roh yang berhuni. Mereka menjual sebidang tanah, menahan sebagian hasil penjualan untuk diri mereka sendiri dan membawa satu bagian dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul. Ananias kelihatannya berdusta kepada para rasul tetapi sebenarnya menipu Roh Kudus, yaitu Allah. Karena dalam pekerjaan para rasul bagi Tuhan, Roh Kudus dan para rasul adalah satu.

Sekarang, kita nampak dua pribadi yang tinggal dalam pasangan ini. Pertama, Roh itu tentu berhuni di dalam mereka karena mereka telah diselamatkan. Kedua, Iblis berhuni di dalam mereka untuk mendustai Roh Kudus. Ini menunjukkan bahwa Iblis bukan hanya ada di luar mereka, bahkan ada di dalam hati mereka, menipu dan menggoda mereka. Iblis memiliki kedudukan ini karena ambisi mereka untuk untuk menjadi tokoh di dalam gereja. Karena ambisi mereka, mereka tertipu sehingga membawa mereka ke dalam kematian secara fisik. Dalam gereja, orang-orang yang berambisi itu mungkin tidak mati secara fisik, tetapi mereka akan mati secara rohani.

Kasus Ananias dan Safira menunjukkan kepada kita bahwa meskipun kehidupan gereja itu mungkin indah, tetap perlu berhati-hati terhadap ambisi. Kita tidak boleh memiliki ambisi apa pun untuk menjadi tokoh di dalam gereja. Karena melalui ambisi, akan memberikan kedudukan kepada musuh untuk membawa kita kepada kematian rohani.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kisah Para Rasul, Buku 1, Berita 17

No comments: