Pembacaan Alkitab: Kis. 3:11-26
Suplemen #108
Allah
Mengutus Kristus yang Naik ke Surga
Doa baca: “Bagi kamulah pertama-tama Allah
membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu
dengan membuat kamu masing-masing berbalik dari segala kejahatanmu.” (Kis. 3:26)
Setelah menyajikan Kristus sebagai Sang Penyembuh
dalam berbagai aspek, Petrus mengungkapkan satu perkataan kesimpulan dalam ayat
26: “Bagi kamulah pertama-tama Allah
membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu
dengan membuat kamu masing-masing berbalik dari segala kejahatanmu.” Allah
telah mengutus kembali Kristus yang naik ke surga, pertama-tama kepada
orang-orang Yahudi dengan mencurahkan Roh-Nya pada hari Pentakosta. Karena itu,
Roh yang Allah curahkan itu adalah Kristus yang dibangkitkan dan ditinggikan ke
atas segala tingkat langit oleh Allah. Ketika para rasul memberitakan dan
melayankan Kristus ini, Roh itu dilayankan kepada orang-orang.
Dalam menyajikan Kristus kepada orang-orang, Petrus
membicarakan Dia sebagai Hamba Allah, Yang Kudus, Yang Benar, Perintis Kehidupan,
Nabi, dan keturunan (Abraham) yang melalui-Nya kita menerima berkat Allah.
Kemudian Petrus menyimpulkan dengan berkata, “Bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan
mengutus-Nya kepada kamu...” Bagaimanakah Allah mengutus Kristus? Allah
mengutus Dia dengan cara mencurahkan Roh-Nya kepada kita untuk memberkatimu.
Sekarang kita perlu menerima Dia. Dia tidak jauh dari kita. Meskipun Dia ada di
surga, secara ekonomikal Dia ada di antara kita sebagai Roh yang dicurahkan
untuk memberkati kita. Jika kita berseru kepada nama-Nya, kita akan menerima
persona-Nya Roh Kudus. Nama-Nya adalah “Yesus,” tetapi persona-Nya adalah Roh
itu. Berserulah kepada nama Tuhan Yesus dan terimalah Roh itu. Maka kita akan
memiliki berkat Allah. Inilah cara kita menerima berkat yang ingin Allah
berikan kepada kita dengan kembali mengutus Kristus yang naik kepada kita
sebagai Roh pemberi-hayat.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Kisah
Para Rasul, Buku 1, Berita 14
No comments:
Post a Comment