Hitstat

01 July 2020

Kisah Para Rasul - Minggu 8 Rabu


Pembacaan Alkitab: Kis. 3:11-26
Suplemen #108


Allah Mengutus Kristus yang Naik ke Surga


Doa baca: “Bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan membuat kamu masing-masing berbalik dari segala kejahatanmu.”  (Kis. 3:26)


Setelah menyajikan Kristus sebagai Sang Penyembuh dalam berbagai aspek, Petrus mengungkapkan satu perkataan kesimpulan dalam ayat 26: “Bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan membuat kamu masing-masing berbalik dari segala kejahatanmu.” Allah telah mengutus kembali Kristus yang naik ke surga, pertama-tama kepada orang-orang Yahudi dengan mencurahkan Roh-Nya pada hari Pentakosta. Karena itu, Roh yang Allah curahkan itu adalah Kristus yang dibangkitkan dan ditinggikan ke atas segala tingkat langit oleh Allah. Ketika para rasul memberitakan dan melayankan Kristus ini, Roh itu dilayankan kepada orang-orang.

Dalam menyajikan Kristus kepada orang-orang, Petrus membicarakan Dia sebagai Hamba Allah, Yang Kudus, Yang Benar, Perintis Kehidupan, Nabi, dan keturunan (Abraham) yang melalui-Nya kita menerima berkat Allah. Kemudian Petrus menyimpulkan dengan berkata, “Bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu...” Bagaimanakah Allah mengutus Kristus? Allah mengutus Dia dengan cara mencurahkan Roh-Nya kepada kita untuk memberkatimu. Sekarang kita perlu menerima Dia. Dia tidak jauh dari kita. Meskipun Dia ada di surga, secara ekonomikal Dia ada di antara kita sebagai Roh yang dicurahkan untuk memberkati kita. Jika kita berseru kepada nama-Nya, kita akan menerima persona-Nya Roh Kudus. Nama-Nya adalah “Yesus,” tetapi persona-Nya adalah Roh itu. Berserulah kepada nama Tuhan Yesus dan terimalah Roh itu. Maka kita akan memiliki berkat Allah. Inilah cara kita menerima berkat yang ingin Allah berikan kepada kita dengan kembali mengutus Kristus yang naik kepada kita sebagai Roh pemberi-hayat.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kisah Para Rasul, Buku 1, Berita 14

No comments: