Pembacaan
Alkitab: Kis. 4:1-31
Kidung #513
Bersaksi bagi Allah
Doa
baca: “Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka, 'Silakan
kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu
atau taat kepada Allah. Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata
tentang apa yang telah kami lihat dan dengar.'” (Kis. 4:19-20)
Butir yang penting dalam Kisah Para Rasul 4 ialah
menyinggung tentang Kristus Sang Penyembuh yang diwahyukan dalam pasal 3.
Kesembuhan yang tercatat dalam Kisah Para Rasul 3 terjadi di dalam Bait.
Pemimpin-pemimpin dan pengurus-pengurus di dalam Yudaisme itu tidak setuju dengan
adanya aktivitas yang dilakukan di dalam nama Dia. Namun mereka tidak dapat
menolak fakta bahwa orang lumpuh itu telah disembuhkan melalui nama Yesus,
bukan oleh kemampuan manusia. Selain itu, Petrus dan Yohanes adalah orang-orang
Galilea yang merupakan daerah yang hina, bukan penduduk Yerusalem. Para
pemimpin Yahudi tidak dapat menerima ataupun setuju dengan apa yang Petrus dan
Yohanes lakukan di dalam nama Dia yang mereka tolak dan salibkan. Karena itu,
mereka tidak dapat terus diam, mereka berkumpul bersama dan mengadakan satu
rapat.
Mahkamah Agama memiliki otoritas untuk memutuskan
perkara-perkara tanpa berunding dengan kekuasaan yang lebih tinggi. Kita nampak
bahwa Mahkamah Agama menangani perkara mengenai Petrus dan Yohanes dengan cara
yang sangat hati-hati. Mereka berunding satu dengan yang lainnya (Kis. 4:16-18)
dan “mereka semakin keras mengancam
rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab sidang itu tidak
melihat jalan untuk menghukum mereka karena orang banyak yang memuliakan nama
Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi” (Kis. 4:21). Mungkin karena
takut orang-orang akan melempari mereka dengan batu jika mereka menghukum
Petrus dan Yohanes, maka Mahkamah Agama itu membebaskan mereka. Kiranya kita
menjadi orang yang tidak takut bersaksi bagi Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Kisah
Para Rasul, Buku 1, Berita 15
No comments:
Post a Comment