Hitstat

08 March 2007

Kejadian Volume 12 - Minggu 3 Jumat

Berkat dan Nubuat tentang Naftali
Kejadian 49:21
“Naftali adalah seperti rusa betina yang terlepas; ia akan melahirkan anak-anak indah.”

Dalam Kejadian 49:21 Yakub bernubuat tentang Naftali, “Naftali adalah seperti rusa betina yang terlepas”. Naftali diumpamakan sebagai seekor rusa betina, bukan singa atau keledai. Menurut teks dalam bahasa Ibrani, judul dari Mazmur 22 membicarakan tentang rusa di kala fajar, yang menggambarkan Kristus yang telah bangkit sebagai seekor rusa betina yang terlepas. Artinya, kita bukan hanya memiliki Kristus yang menang sebagai singa, tetapi juga Kristus yang telah bangkit sebagai seekor rusa betina yang terlepas dan melompat lincah di puncak gunung. Tiada satu apapun yang dapat menghalangi Dia. Kristus adalah rusa yang telah bangkit. Karena Kristus hari ini ada di dalam kebangkitan, maka Ia dapat melompat di atas gunung-gunung yang tinggi.
Naftali adalah perlambangan dari Kristus yang bangkit – rusa di kala fajar dalam Mazmur 22. Mazmur 22 pertama-tama membicarakan Kristus wafat di atas kayu salib. Kemudian mulai dari permulaan ayat 23, diteruskan dengan kebangkitan-Nya. Mazmur 22:23 “Aku akan memasyurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaah.” Ini menunjukkan bahwa di dalam kebangkitan-Nya, Kristus memasyurkan nama Bapa kepada saudara-saudara-Nya dan memuji-muji-Nya di tengah-tengah jemaah, yakni gereja. Jadi mazmur ini berakhir dengan munculnya kebangkitan Kristus laksana rusa di kala fajar. Kebangkitan jelas merupakan fajar, dan Kristus dalam kebangkitan-Nya itulah rusa di kala fajar. Dalam kehidupan gereja, kita harus memiliki pengalaman akan Kristus yang bangkit, Kristus yang menang atas maut. Kalau setiap kita dipenuhi dengan realitas kebangkitan, maka semua hal negatif di dalam kita akan tersingkir.

Mengucapkan Perkataan yang Indah
Kej. 49:21; Mat. 16-20; Kis. 32-36

Kejadian 49:21 juga mengatakan bahwa, “Ia akan melahirkan perkataan-perkataan yang indah-indah” (Ibrani). Rusa betina yang telah bangkit dalam Kejadian 49 adalah Kristus yang bangkit dalam Matius 28. Matius 28 pertama-tama mengungkapkan bahwa Kristus telah bangkit dan kemudian memberitahu kita bahwa ketika murid-murid-Nya sedang berkumpul bersama-sama dengan Dia, Ia berkata kepada mereka, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku ..... ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.” (Mat. 28:19-20). Inilah menuturkan kata-kata yang indah. Di dalam kebangkitan, kita mampu mengutarakan kata-kata yang indah – memberitakan Injil Kristus, menjadikan mereka murid-murid Tuhan, dan mengajarkan firman Tuhan kepada segala bangsa. Untuk dapat mengutarakan sesuatu yang indah tentang Kristus, kita harus berada di dalam realitas kebangkitan.
Ketika kita mengalami Kristus yang bangkit, niscaya kita akan diisi dan dipenuhi hingga meluap-luap dengan kata-kata yang indah. Bukan lagi gosip atau gunjingan yang keluar dari mulut kita, melainkan air hidup yang keluar melalui perkataan yang kita ucapkan. Ini berarti semua perkataan kita akan menjadi sungai yang mengalirkan Kristus kepada orang lain. Kata-kata yang limpah, kata-kata yang menyenangkan, kata-kata yang indah, kata-kata yang hidup dan menyedapkan—semuanya berasal dari pengalaman terhadap Kristus yang telah bangkit. Dalam Matius 28 dan Kisah Para Rasul pasal dua, kita nampak bahwa pengutaraan kalimat yang indah berhubungan erat sekali dengan Kristus yang telah bangkit. Setelah Kristus bangkit, Ia memberitahu murid-murid-Nya untuk datang kepada-Nya di suatu bukit. Di sanalah Tuhan menyuruh mereka pergi untuk memberitakan perkataan yang indah, perkataan tentang Kristus yang telah bangkit itu (Mat. 28:16, 18-20). Jadi, pada hari Pentakosta Petrus berdiri mengungkapkan perkataan yang indah (Kis. 2:32-36). Pemberitaan Petrus pada hari itu membuktikan bahwa ia telah mengalami Kristus yang telah bangkit itu.
Kata-kata yang limpah, kata-kata yang menyenangkan, kata-kata yang indah, kata-kata yang hidup dan menyenangkan—semuanya berasal dari pengalaman terhadap Kristus yang telah bangkit. Semakin kita mengalami Kristus sebagai Sang Kebangkitan, semakin banyak pula kita memiliki perkataan indah untuk diberitakan. Kita tak akan pernah dapat berdiam diri. Setiap orang yang mengalami Kristus sebagai Sang Kebangkitan akan meluap-luap dengan perkataan yang indah. Ini berarti: karena kita telah dipenuhi dengan Kristus, maka roh kita meluap-luap dan selalu ada perkataan tentang Kristus untuk disampaikan kepada orang lain. Ketika batin kita dipenuhi oleh Kristus, maka kita tidak bisa tidak untuk memberitakan Kristus.

Penerapan:
Mengapa kita begitu mudah membicarakan perkataan yang sia-sia, sebaliknya, begitu sulit untuk menyampaikan perkataan kesaksian tentang Kristus kepada orang lain? Ini adalah suatu indikasi dari kemerosotan rohani. Kita perlu berjuang dan melatih diri kita bersaksi bagi Tuhan di manapun kita berada, maka kita akan memiliki penyertaan Tuhan dan sukacita yang luar biasa.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih bahwa Engkau telah membawa serta kami dalam kebangkitan-Mu. Sekarang kiranya Engkau membawa kami memasuki realitas dalam kebangkitan-Mu, agar dalam perkataan dan tingkah laku kami boleh mengalirkan Diri-Mu bagi orang-orang di sekitar kami.

No comments: