Hitstat

14 September 2005

Wahyu Volume 3 - Minggu 2 Rabu

Wanita Izebel
Wahyu 2:20
"Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala."

Siapakah Izebel? Izebel adalah istri Ahab; ia berasal dari Sidon, negeri kafir. Izebel berarti “Baal adalah suamiku”. Perkawinan ini di pandangan Allah adalah perzinahan. Izebel telah menyesatkan orang Israel hingga menyembah Baal. Tidak heran jika Tuhan mengatakan, “Ahab bin Omri melakukan apa yang jahat di mata TUHAN lebih dari pada semua orang yang mendahuluinya.” (1 Raj. 16:30).
Perzinahan selalu mengakibatkan penyembahan berhala. Banyak sekali barang kafir yang dipindahkan Izebel ke dalam kerajaan Israel! Inilah prinsip perbuatan gereja di Tiatira yang menyimpang, yaitu mencampurkan hal-hal kafir dengan penyembahan terhadap Allah. Ia membantu umat Allah menyembah Allah, tetapi dengan caranya sendiri yang kafir. Inilah wanita jahat yang mencampurkan ragi ke dalam tepung yang halus itu (Mat.13:33).
Orang-orang dalam gereja di Tiatira mungkin berkata, “Apakah kami tidak memiliki sesuatu yang sejati?” Ya, memang ada, tetapi sudah tidak murni, sudah campur aduk. Mereka menyembah begitu banyak patung, mencium tangan atau kaki patung, juga membeli lilin dan meletakkannya di depan patung itu. Mereka juga mengatakan bahwa salib Yesus telah ditemukan, lalu membuat banyak salib kecil darinya, untuk disembah. Belum lagi tulang-belulang orang-orang yang mati sahid. Kelihatannya mereka menyembah Yesus; sebenarnya, mereka menyembah patung batu. Inilah kelicikan si musuh, menyerap hal-hal kafir dan mencampurkannya ke dalam tepung halus. Betapa jahatnya!

Mendengarkan Siapa?

Why. 2:12, 20; Yoh. 12:48; Ibr. 4:12-13

Di Pergamus, Tuhan muncul sebagai “Dia yang memiliki pedang yang tajam dan bermata dua.” Pedang adalah perkataan penghakiman Allah. Tuhan sendiri berkata, “Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman” (Yoh. 12:48). Pada masa Pergamus, Tuhan memperingatkan manusia akan penghakiman kelak, bagaimana pedang ini “menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab” (Ibr. 4:12-13). Sekalipun banyak yang telah memberontak melawan firman Allah, firman yang sama bersaksi melawan mereka di Pergamus.
Namun, tidak demikian dengan Tiatira. Di Tiatira, tidak lagi ada firman. Apa yang didengar sekarang hanyalah pengajaran Izebel. Izebel telah melantik dirinya sendiri sebagai nabiah, dan menganggap dirinya memiliki wewenang dari Allah untuk berbicara bagi Allah. Karena itu, orang-orang di Tiatira tidak menghiraukan apa yang dikatakan Alkitab. Mereka menganggap perkataan Izebel lebih jelas dan lebih pasti dibandingkan dengan pengajaran Alkitab. Bahkan Izebel memiliki hak untuk mengendalikan setiap pengikutnya. Orang-orang dalam gereja di Tiatira tidak membaca Alkitab, sebab mereka takut menyalahartikan maksud Allah. Mereka beranggapan hanya orang-orang tertentu yang memahami Alkitab, dan hanya merekalah yang boleh bicara, karena itu hanya mereka pula yang dapat menentukan segala sesuatu. Akhirnya, apa yang mereka perhatikan bukanlah mendengarkan Tuhan, melainkan mendengarkan gereja.
Adalah benar bahwa kita harus “mendengarkan gereja”. Akan tetapi, hanya ketika gereja mematuhi firman Allah dan memberitakan firman Allah, maka kaum saleh memiliki tanggung jawab untuk mematuhinya. Sebaliknya, mereka yang mengatakan kepada yang lainnya untuk mendengarkan gereja tanpa mendengarkan Alkitab adalah di bawah pengajaran Izebel.

Penerapan:
Kita jangan memasukkan ke dalam gereja perkara-perkara yang berasal dari Perjanjian Lama atau milik agama kafir, seperti: lilin, kaki dian, dupa, dll. Allah berfirman, "… penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian" (Yoh. 4:23).

Pokok Doa:
Ya Tuhan, ampuni kami, karena kami tanpa sengaja sering kali justru menyembah berhala. Terangilah kami dan basuhlah kami dengan darah-Mu. Jagalah hari-hari kami, bebaskan kami dari semua muslihat licik musuh-Mu.

No comments: