Hitstat

29 September 2005

Wahyu Volume 3 - Minggu 4 Kamis

Aku Akan Datang Seperti Pencuri
Wahyu 3:3
"Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu."

Dalam ayat 3 Tuhan juga berkata, "Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu kapan saatnya Aku tiba-tiba datang kepadamu." Kata "datang" berarti "turun", sedang "kepada" dalam bahasa Yunani adalah "epi", itu berarti, Aku akan turun di sisimu, bukan turun di atas dirimu, tetapi di sampingmu, tidak terlihat olehmu.
Kedatangan pencuri ialah kedatangan "epi". Kita berada di sini, sedangkan ia menyelinap dari sisi yang lain, tanpa sepengetahuan kita. Pemakaian ungkapan Tuhan di sini sangat menakjubkan. Kita boleh menerjemahkan begini, "Aku akan menyelinap melewati, namun engkau tidak tahu."
Pencuri tidak datang untuk mencuri benda-benda yang murah, ia selalu mencuri benda-benda yang paling baik. Begitu pula Tuhan, Ia akan mencuri yang paling baik di bumi ini.
Semua yang terbaik itu ada di dalam tangan-Nya, tidak berada di luar-Nya. Jika kita bukan yang terbaik, Ia akan melewati kita.
Alkitab mengatakan, "Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan" (Mat. 24:40-41). Ketika harinya tiba, tidak ada kesempatan lagi bagi kita untuk mempersiapkan diri. Kita harus mempersiapkan diri jauh-jauh hari sebelum saat itu tiba. Sekaranglah saat persiapan itu! Jangan menunda lagi dan jangan tertipu lagi serta jangan tertidur lagi!

Tidak Mencemarkan Pakaiannya
Why. 3:4

Dalam ayat 4 Tuhan berkata, "Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya." Dalam Alkitab, pakaian melambangkan apa adanya diri kita dalam kelakuan dan kehidupan kita. Mencemarkan pakaian di sini khususnya berarti mengotori pakaian dengan noda maut. Di hadapan Allah, maut lebih najis daripada dosa (Im. 11:24-25; Bil. 6:6-7, 9). Menurut Perjanjian Lama, jika seseorang berbuat dosa, ia dapat diampuni melalui mempersembahkan kurban penghapus dosa (Im. 4:27-31). Namun, seseorang yang menjamah orang mati harus menunggu tujuh hari baru bisa tahir (Bil. 19:11, 16). Ini menunjukkan bahwa pencemaran oleh maut lebih serius daripada pencemaran oleh dosa.
Sayang, umat Kristen hari ini tidak memiliki kesadaran akan maut ini. Jika kita pergi berjudi di kasino, kita akan merasa telah berbuat dosa. Tetapi jika kita datang ke dalam perhimpunan gereja dengan cara yang mati, kita mungkin tidak merasakan keseriusannya. Tetapi dalam pandangan Allah, situasi yang penuh maut itu lebih serius daripada berjudi di kasino.
Jangan salah faham, kita memang harus mengecam dosa, namun kita lebih-lebih harus mengecam maut. Jangan sampai kita duduk dalam perhimpunan gereja seperti mayat, namun tidak merasa ada sesuatu yang tidak benar. Kita harus memiliki perasaan bahwa bersikap demikian itu lebih berdosa dari berjudi.
Sering kali, saudara saudari yang tidak menunaikan fungsinya di dalam perhimpunan gereja, berkata, "Aku takut melakukan kesalahan." Konsep ini salah. Anak-anak yang hidup tentu melakukan banyak kesalahan. Tetapi anak-anak yang mati tidak pernah melakukan kesalahan sedikit pun. Jika kita hanya duduk dalam perhimpunan gereja tanpa melakukan apa-apa, kita memang tidak akan pernah berbuat salah. Namun sekali pun kita benar, keadaan kita sesungguhnya mati. Lebih baik hidup sekali pun salah daripada benar namun mati. Mungkin saja kita melakukan kesalahan, tetapi setiap orang mengetahui betapa hidupnya kita. Manakah yang lebih disukai, benar namun mati atau melakukan kekeliruan namun hidup?

Penerapan:
Bagaimanakah sikap kita dalam pelayanan? Asal jadi, ogah-ogahan, atau melayani dengan segenap hati? Ingatlah, hari itu tidak lama lagi. Tuhan segera datang untuk mencuri barang yang berharga.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, aku tidak mau hanya dilewati oleh-Mu pada saat Engkau datang. Aku mau jadi berharga agar layak dicuri oleh-Mu. Oh Tuhan, buatlah aku menebus hari-hariku, agar setiap waktuku boleh terhitung di hadapan-Mu. Jangan biarkan aku melewati hari-hariku dengan sembarangan.

No comments: