Hitstat

23 September 2005

Wahyu Volume 3 - Minggu 3 Jumat

Kuasa Atas Bangsa-Bangsa
Wahyu 2:26
"Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa."

Janji Tuhan ini dengan tegas menyiratkan bahwa mereka yang tidak menjawab panggilan Tuhan, yang tidak mengalahkan kekristenan yang merosot, tidak bisa berbagian dalam pemerintahan Kerajaan Seribu Tahun.
Dalam ayat 27, Tuhan berkata, “Dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk — sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku.” Kata “memerintah” di sini, menurut bahasa aslinya adalah “menggembalakan”.
Dalam Kerajaan Seribu Tahun, orang yang memerintah adalah orang yang menggembalakan. Dalam Mazmur 2:9, Allah memberikan kuasa kepada Kristus untuk memerintah bangsa-bangsa. Di sini, Kristus memberikan kuasa yang sama kepada para pemenang-Nya.
Pada permulaan kitab ini, Yohanes melihat Tuhan Yesus seperti Anak Manusia. Tidak lama lagi, dalam status-Nya sebagai Anak Manusia, Dia akan menerima tahkta-Nya. Baik Dia maupun orang-orang yang tertebus akan memerintah bersama. Tetapi ini adalah sesuatu untuk masa yang akan datang, bukan di jaman ini. Sebelum hari itu tiba, orang-orang ini harus berperang bagi Tuhan dan berjerih lelah serta berjuang untuk menang dalam medan pertempuran, sebagaimana Dia telah menang.
Jika hari ini kita tidak pernah berjerih lelah bagi Tuhan, berjuang, dan bertempur, bagaimana kelak kita bisa memerintah? Tanpa berperang, tidak akan ada mahkota!

Barangsiapa Menang
Why. 2:26-28

Para pemenang dalam gereja seharusnya mengemban tiga karakteristik. Pertama, mereka harus memegang teguh apa yang mereka punyai dan berjalan pada jalan yang terpisah dari dunia di tengah-tengah berbagai macam penganiayaan, penentangan, dan kerusakan. Bagaimana mungkin seorang saksi, yang bersaksi bagi Kristus yang ditolak, menerima tempat tinggi di dalam dunia yang menolak Kristus? Dunia tetap berontak melawan Allah. Bagaimana mungkin seorang Kristen menjadi orang yang memerintah suatu dunia yang sedemikian? Harapan kaum beriman saat ini seharusnya bukanlah reformasi dunia. Janji Tuhan kepada kita bukan untuk jaman sekarang ini. Janji ini akan digenapi pada kedatangan Tuhan Yesus kali kedua.
Kedua, mereka harus memelihara firman Tuhan sampai akhir. Izebel memiliki perkataan-perkataannya, dan mereka yang mengikuti perkataannya tidak dapat memelihara firman Tuhan. Untuk memelihara firman Tuhan, seseorang harus menolak pengajaran Izebel. Ketika pengajaran-pengajaran Izebel ditemukan di dalam gereja, akan mudah bagi seseorang untuk mengikuti “perkataan” gereja daripada mengikuti firman Tuhan. Itulah sebabnya Tuhan di sini sedang memanggil anak-anak-Nya untuk mengikuti firman-Nya sendiri secara langsung.
Ketiga, seseorang harus menjaga pekerjaan-pekerjaan-Nya hingga akhir. Pekerjaan-pekerjaan apakah ini? Ini adalah pekerjaan-pekerjaan yang disebutkan dalam ayat 19, yaitu, kasih, iman, ketekunan, dan pekerjaan-pekerjaan baik. Ini adalah pekerjaan-pekerjaan yang menyenangkan Tuhan. Ini juga adalah pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan Tuhan ketika Dia di bumi. Mereka seharusnya memegang teguh pekerjaan-pekerjaan ini dan tidak melepaskan pekerjaan-pekerjaan dari Tuhan ini hanya karena situasi yang telah menjadi gelap. Tuhan Yesus pertama-tama menyebutkan kasih karena kasih adalah sifat Allah. Karena itu, kasih adalah motivasi di balik semua pekerjaan-pekerjaan rohani. Setelah itu, Tuhan menyebutkan iman, iman yang dihasilkan oleh kasih. Kemudian Tuhan menyebutkan pelayanan, ketekunan, dan pekerjaan-pekerjaan baik. Kita harus memiliki semuanya.

Penerapan:
Kelak, kita memang akan memerintah bersama dengan Tuhan jika kita menjadi pemenang. Tetapi hal itu tidak berarti bahwa hari ini kita boleh menindas saudara saudari kita yang lemah. Kita malah harus melayani mereka sebagai hamba.

Pokok Doa:
Terima kasih Tuhan, karena Engkau selalu murah hati. Engkau selalu menyediakan pahala bagi kami. Tuhan, belaskasihi kami agar panggilan-Mu benar-benar kami indahkan, buatlah kami mau bangkit, berjuang bagi-Mu.

No comments: