Hitstat

03 October 2006

Kejadian Volume 7 - Minggu 1 Selasa

Ismael Menganiaya Ishak
Kejadian 21:10
“Berkatalah Sara kepada Abraham: ’Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak.’”

Menurut Kejadian 21, bukan kelahiran Ishak yang menimbulkan kesulitan, melainkan pertumbuhannya. Ketika Ishak dilahirkan, Hagar dan anaknya, Ismael tidak begitu menghiraukan. Tetapi setelah Ishak bertumbuh besar, Ismael mulai mengejeknya (Kej. 21:9, KJV). Menurut pengertian Alkitab, ini berarti Ismael menganiaya Ishak. Bahkan Allah menganggap penganiayaan Ismael kepada Ishak ini sebagai permulaan penganiayaan terhadap umat-Nya yang berlangsung selama 400 tahun (Kej. 15:13; Kis. 7:16). Ejekan Ismael ini merupakan perkara serius, sebab Ishak adalah keturunan Abraham yang sah, sedangkan Ismael bukan. Kita, keturunan Abraham yang rohaniah juga dibenci oleh keturunannya yang jasmaniah. Seperti yang dikatakan Paulus di dalam Galatia 4:29, “Tetapi sebagaimana dahulu, dia yang dilahirkan seperti biasanya, menganiaya yang dilahirkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini.”
Seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat, yaitu Iblis (1 Yoh. 5:19). Iblis menentang Allah terus-menerus dan dalam setiap kesempatan. Iblis tidak senang bila orang-orang berpaling kepada Allah dan ia tidak akan membiarkan hal ini. Begitu seseorang berpaling kepada Allah, Iblis akan menghasut orang-orang di sekelilingnya untuk menganiaya orang itu. Paulus pernah mengatakan bahwa kita, orang- orang Kristen, ditetapkan untuk menderita penganiayaan (Flp. 1:29). Karena itu, penganiayaan merupakan bagian yang ditentukan bagi kita sebagai kaum beriman di dalam Kristus. Penganiayaan itu baik karena berguna untuk menguji iman kita dan menyempurnakan kita.

Hagar dan Ismael Diusir
Kej. 21:10-14

Sara, yang mewakili kasih karunia, tidak tahan terhadap ejekan Ismael kepada Ishak dan berkata, “Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak” (Kej. 21:10). Ketika kita membaca ayat ini mungkin kita tidak setuju dengan Sara, kita berpikir ia terlalu cemburu dan tidak adil. Bukankah ia yang mengusulkan Abraham agar mempunyai anak melalui Hagar dan sekarang ia menyuruh Abraham supaya mengusir Hagar dan Ismael. Menurut pengertian alamiah kita, Sara tidak seharusnya berbuat demikian. Kita mungkin membela Hagar dan Ismael serta bersimpati kepada Abraham, karena “hal ini sangat menyebalkan Abraham oleh karena anaknya itu” (Kej. 21:11). Tetapi Allah telah datang dan berkata kepada Abraham, “Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak” (Kej. 21:12). Ini bukan karena Sara iri. Galatia 4:30 memperlihatkan kepada kita, hal itu adalah kata-kata yang diucapkan Allah melalui mulut Sara, “Sebab anak hamba perempuan tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anak perempuan merdeka itu.” Hanya Ishak, bukan Ismael yang dihitung sebagai keturunan. Sekalipun di dalam Kejadian pasal 20 Abraham telah membuat Allah putus asa, namun di dalam pasal 21 dengan cepat ia mematuhinya. Kejadian 21:14 mengatakan bahwa pada keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, lalu disuruhnya Hagar dan Ismael pergi.
Sungguh ajaib, Ismael tidak diusir begitu dilahirkan, melainkan sampai hari Ishak disapih, baru diusir. Sebelum ada Ishak, tidak bisa mengusir Ismael. Sebelum kita memiliki Kristus, sebelum kita mengenal anugerah, yang kita miliki adalah perbuatan daging. Walaupun tidak semua perbuatan daging kelihatan buruk, tetapi pada hakikinya, semua perbuatan itu berasal dari daging. Tradisi, kebudayaan, moralitas, dan etika bisa membuat seseorang menjadi luhur. Orang yang belum memiliki Kristus, memerlukan keluhuran itu. Tetapi keluhuran tersebut bukan berasal dari Allah, melainkan dari daging. Setelah kita diselamatkan melalui percaya ke dalam Kristus dan mengenal anugerah, maka kita harus membiarkan Kristus yang di dalam kita bertumbuh besar. Bertumbuhnya Kristus akan membuat kebaikan alamiah tadi terusir, dan sebagai penggantinya, Kristuslah yang diperhidupkan. Begitu Ishak bertumbuh besar, Ismael terusir. Jadi, keperluan kita hari ini adalah membiarkan Kristus terus bertumbuh besar di dalam kita, maka segala perbuatan daging terusir keluar.

Penerapan:
Kristus di dalam kita seringkali teraniaya oleh ego dan cara alamiah kita dalam melakukan sesuatu. Kedagingan kita tidak pernah bersesuaian dengan keinginan Roh kita. Karena itu sering terjadi pertentangan di batin kita. Marilah kita belajar menolak keinginan daging dengan jalan berkontak dengan Tuhan terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu. Barangsiapa yang berseru kepada Tuhan, akan diselamatkan.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, aku tidak mau membiarkan Engkau teraniaya lagi oleh keinginan dagingku. Tuhan, aku mau melatih rohku untuk memperhidupkan Engkau dan mematikan perbuatan dagingku oleh Roh-Mu yang berdiam di dalamku.

No comments: