Hitstat

31 October 2006

Kejadian Volume 8 - Minggu 1 Selasa

Melahirkan Enam Anak Laki-laki
Kejadian 25:2
“Perempuan itu melahirkan baginya Zimran, Yoksan, Medan, Midian, Isybak dan Suah.”

Ismael dilahirkan oleh keinginan daging Abraham sedangkan Ishak dilahirkan oleh karunia Allah. Lalu bagaimana dengan keenam anak laki-laki yang dilahirkan melalui Ketura? Lebih-lebih dilahirkan oleh daging yang penuh hawa nafsu. Setelah kelahiran Ismael, kedagingan Abraham telah mendapat pemberesan, dan karunia datang menggantikannya. Tetapi setelah kelahiran dan pertumbuhan Ishak, kedagingan Abraham menjadi aktif kembali. Pada mulanya kedagingan Abraham hanya menghasilkan Ismael seorang, tetapi pada bagian akhir hidupnya di mana ia sudah sangat tua, kedagingan Abraham menghasilkan enam anak laki-laki, enam kali lipat dari yang pertama. Abraham mempunyai dua gundik. Yang pertama melahirkan Ismael dan yang kedua melahirkan enam anak laki-laki. Allah tidak menghendaki satu pun dari mereka itu. Baik sebelum dan setelah kelahiran Ishak, Abraham berbuat sesuatu yang tidak diingini oleh Allah. Bagaimana kita dapat mengatakan hayat semacam itu telah matang?
Roma 8:8 mengatakan, “Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.” Jika seseorang hidup berdasarkan daging, maka apa pun yang dia lakukan, baik atau jahat, tidak mungkin berkenan kepada Allah. Walau kita telah dilahirkan kembali dan telah beroleh hayat Allah, namun seringkali tidak berdaya mengalahkan daging; sebaliknya, kita dikalahkan oleh daging. Kemudian Roma 8:13 mengatakan, “Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.”

Ishak Mewarisi Kekayaan Ayahnya
Kej. 25:5-6, 11; 26:3-4, 24; Yoh. 3:35; 16:15a;Gal. 4:23; Ef. 1:3; 6-8; 2:7

Alkitab dengan jujur memberi tahu kita tentang Abraham memperistri Ketura dan melahirkan enam anak laki-laki darinya. Walaupun demikian, Abraham tidak lupa akan kehendak Allah. Kejadian 25:5-6 mengatakan, “Abraham memberikan segala harta miliknya kepada Ishak, tetapi kepada anak-anaknya yang diperolehnya dari gundik-gundiknya ia memberikan pemberian; kemudian ia menyuruh mereka—masih pada waktu ia hidup—meninggalkan Ishak, anaknya, dan pergi ke sebelah timur, ke Tanah Timur.” Ishak adalah keturunan satu-satunya, yang terpilih dan ditunjuk serta ditetapkan oleh Allah. Tidak satu pun anak yang lain terhitung sebagai keturunan (Kej. 25:6), karena mereka semua anak-anak gundik dan ditolak Allah sama seperti Ismael.
Allah menganggap Ishak sebagai anak tunggal Abraham, keturunan yang unik untuk mewarisi janji yang diberikan Allah kepada Abraham untuk menggenapkan tujuan-Nya (Kej. 22:2, 12, 16, 18; 17:19; 26:3-4). Sebagai yang demikian, Ishak melambangkan Kristus sebagai Putra tunggal Bapa (Yoh. 1:14; 3:16), yang menerima semua milik Bapa (Yoh. 3:35; 16:15a). Oleh anugerah, bukan oleh usaha Ishak, Ishak menjadi pewaris kekayaan ayahnya. Kehidupan Ishak mewahyukan bahwa penderitaan kita untuk mengakhiri hayat alamiah kita adalah untuk menikmati anugerah Allah. Dalam sepanjang hidupnya, Ishak tidak melakukan apa-apa selain menikmati berkat Allah yang kaya (Kej. 25:11; 26:24b), yang menunjuk kepada anugerah Perjanjian Baru. Ishak dilahirkan dalam anugerah (Kej. 21:1-3; Gal. 4:23), bertumbuh dalam anugerah (Kej. 21:8), dan dijadikan pewaris anugerah (Kej. 25:5). Dalam Perjanjian Baru, semua orang beriman yang dipanggil adalah pewaris anugerah, ditentukan untuk menikmati anugerah Allah yang mutlak dan tak bersyarat (Ef. 1:3, 6-8; 2:7).
Ishak tidak saja mewarisi semua milik ayahnya, tetapi juga mewarisi janji Allah kepada ayahnya mengenai tanah permai dan satu-satunya keturunan, yaitu Kristus yang melalui-Nya seluruh bangsa di bumi diberkati (Kej. 26:3-5). Janji ini sebenarnya bagi penggenapan maksud tujuan Allah agar Allah dapat memiliki Kerajaan-Nya di bumi yang mengekspresikan diri-Nya melalui manusia korporat. Baik tanah permai maupun semua keturunannya adalah untuk mendirikan Kerajaan Allah di bumi. Hari ini, janji tersebut digenapi atas diri kita, karena dalam jaman Perjanjian Baru kita boleh menikmati Allah Tritunggal sebagai anugerah kita. Melalui kita menikmati anugerah, Kerajaan Allah akan diwujudkan dan Allah dalam Kristus akan mendapat ekspresi penuh sampai selama-lamanya.

Penerapan:
Daging tidak mengenal usia. Daging tetap adalah daging, lemah terhadap Allah dan kuat terhadap dosa. Penanggulangan atas kekuatan daging membutuhkan waktu seumur hidup kita, tidak mengenal kata tamat. Penyangkalan atas kekuatan daging hanya dimungkinkan bila kita melatih roh kita dan tinggal di dalam kesatuan dengan Kristus setiap hari, serta dengan tegas menolak setiap perbuatan daging.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, aku tidak mampu mengalahkan keinginan dagingku sendiri. Tuhan, aku mau melatih rohku demi iman bersatu dengan-Mu menolak setiap perbuatan daging. Tuhan, aku perlu anugerah-Mu.

No comments: