Hitstat

25 December 2006

Kejadian Volume 10 - Minggu 1 Selasa

Mengenal Prinsip Tubuh
Kejadian 32:1-2
“Yakub melanjutkan perjalanannya, lalu bertemulah malaikat-malaikat Allah dengan dia. Ketika Yakub melihat mereka, berkatalah ia: ‘Ini bala tentara Allah.’ Sebab itu dinamainyalah tempat itu Mahanaim.”

Mahanaim yang berarti “dua bala tentara” menunjukkan suatu prinsip rohani, yaitu prinsip Tubuh. Penyusun dari bala tentara ini adalah orang-orang yang lemah, yakni perempuan, anak-anak, dan budak-budak. Tetapi begitu mereka dijadikan satu, mereka menjadi bala tentara, menjadi pasukan. Tubuh Kristus adalah pasukan Allah (Ef. 6:10-18), yang terdiri dari kaum beriman di dalam Kristus yang telah dipilih dan dilahirkan kembali. Melalui baptisan, kita telah dibawa masuk ke dalam satu Tubuh. Di dalam Tubuh inilah kita memiliki perlindungan.
Sebagai anggota Tubuh Kristus, kita tidak dapat berdiri sendiri. Bila kita suka menyendiri dan melakukan apa pun sendirian, itu berarti kita tidak mengenal prinsip Tubuh. Di dalam Tubuh Kristus, tidak ada seorang yang boleh menganggap dirinya lebih penting, sehingga boleh mengabaikan anggota yang lain. Paulus adalah orang yang dipakai besar-besaran oleh Allah. Tetapi pada saat Paulus beroleh selamat, Tuhan telah memperlihatkan kepadanya prinsip Tubuh. Tuhan memakai Ananias, seorang saudara yang kurang dikenal, untuk membantu rasul yang besar ini. Ananiaslah yang memberitahu kepadanya perkara apa yang harus ia kerjakan. Begitu Ananias bertemu dengan Paulus, ia menumpangkan tangan ke atas Paulus dan berkata, “Saudaraku, Tuhan Yesus,... , telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.” Sebab itu, jangan sekali-kali mengira kita tidak perlu bersandar orang lain. Dalam perkara apa pun, kita memerlukan pertolongan Tuhan, melalui anggota Tubuh yang lain. Inilah prinsip Tubuh, inilah Mahanaim.

Tinggal dalam Kasih dan Persekutuan
1 Yoh. 3:14

Sebagai orang yang sudah diselamatkan oleh Tuhan dan menyusun Tubuh Kristus, sudah sepatutnya bila kita memiliki kesadaran terhadap Tubuh. Pertama-tama, kita harus saling mengasihi satu dengan yang lain. Satu Yohanes 3:14 mengatakan, “Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita.” Semua orang yang sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup saling mengasihi satu sama lain. Semua yang menjadi anggota dari Tubuh rohani yang sama, saling mengasihi satu sama lain. Kasih semacam ini muncul dari hayat yang kekal dan mengalir dengan sendirinya. Setiap orang yang benar-benar dilahirkan dari atas dan memiliki hayat Allah, secara spontan mengasihi semua orang yang menjadi anggota bersama dengannya di dalam Tubuh Kristus. Baik diingatkan maupun tidak, ia memiliki kesadaran untuk mengasihi saudara-saudara. Bila kasih Allah ada di dalam seseorang, kasih akan saudara-saudara ada juga di dalamnya. Dan bila kasih Allah tidak ada, maka kasih persaudaraan pun tidak ada. Hal ini sangat sederhana. Kita semua yang telah dilahirkan dari Allah dan telah dibaptis ke dalam Tubuh Kristus tidak bisa tidak mengasihi satu sama lain.
Kedua, kita perlu hidup di dalam persekutuan Tubuh. Persekutuan bukan suatu kegiatan luaran dalam hubungan sosial. Kata “persekutuan” sering disalahartikan oleh anak-anak Allah sebagai kunjungan ke rumah beberapa saudara dan saudari pada waktu senggang dan mengobrol sejenak dengan mereka. Sebetulnya persekutuan memiliki makna bahwa kita menyadari diri kita sendiri mutlak tidak memadai. Kita ingin mengerjakan segala perkara bersama dengan anggota Tubuh yang lain. Walaupun di dalam banyak perkara, kita tidak bisa mengumpulkan semua saudara-saudari dalam gereja, tetapi saya bisa melakukan perkara-perkara tersebut bersama dua atau tiga saudara-saudari menurut prinsip Tubuh. Inilah artinya hidup di dalam persekutuan Tubuh. Seringkali kita perlu belajar bersekutu dalam doa, belajar bersekutu dalam kesulitan, belajar bersekutu dalam mencari kehendak Allah, dan belajar bersekutu tentang firman Allah. Apa yang dimaksud dengan bersekutu adalah, karena kita tahu bahwa kita tidak memadai dalam hal doa, maka kita mencari dua atau tiga orang lagi untuk berdoa bersama kita. Kita sendiri tidak cakap menyelesaikan kesulitan-kesulitan, sebab itu kita mencari dua atau tiga saudara untuk memecahkan permasalahan tersebut bersama kita. Kita tidak bisa mengerti firman Allah sendirian, jadi kita belajar firman Allah bersama dua atau tiga saudara dan saudari. Dalam persekutuan, kita mengakui kekurangan dan ketidakcakapan kita, dan kita juga mengakui kebutuhan kita akan Tubuh.

Penerapan:
Menurut wahyu Alkitab, kehidupan Tubuh Kristus hari ini adalah kehidupan gereja. Asal kita berada di dalam kehidupan gereja yang tepat, kita akan terjaga dan terhindar dari banyak hal yang negatif. Kekuatan kita yang sesungguhnya bukanlah kekuatan individual, melainkan kekuatan di dalam kehidupan Tubuh Kristus - gereja. Asal kita berada di dalam Tubuh, kita menjadi kuat dan terlindung dari pada yang jahat.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah menempatkan aku di dalam gereja sebagai anggota Tubuh-Mu. Tuhan, biarlah aku menjadi berkat bagi Tubuh-Mu. Jadikan aku saluran berkat bagi anggota Tubuh yang lain.

No comments: