Hitstat

10 December 2006

Kejadian Volume 9 - Minggu 3 Senin

Ingin Segera Lepas dari Laban
Kejadian 30:25
“Setelah Rahel melahirkan Yusuf, berkatalah Yakub kepada Laban: ‘Izinkanlah aku pergi, supaya aku pulang ke tempat kelahiranku dan ke negeriku.’”

Setelah genap empat belas tahun bekerja pada Laban, yakni setelah Rahel melahirkan Yusuf, Yakub mendatangi Laban untuk meminta ijin pulang ke tempat kelahirannya, ke negeri asalnya (Kej. 30:25). Pada saat itu, Yakub tidak memiliki harta apa pun. Bagaimanakah reaksi Laban terhadap rencana Yakub ini? Laban berkata kepada Yakub, “Sekiranya aku mendapat kasihmu! Telah nyata kepadaku, bahwa TUHAN memberkati aku karena engkau” (Kej. 30:27). Laban tahu dengan jelas bahwa ia telah diberkati oleh Allah karena Yakub. Melepaskan Yakub pergi sama dengan membiarkan berkat Allah pergi meninggalkan dia. Karena itu, Laban segera menawarkan upah kepada Yakub, dengan harapan agar Yakub tidak jadi pergi dan bersedia bekerja padanya kembali (Kej. 30:28).
Dari situasi ini kita dapat melihat bahwa Yakub ingin segera lepas dari Laban, segera lepas dari tangan penanggulangan Allah atas dirinya. Tetapi Allah belum mau melepaskannya. Hari-hari penanggulangannya masih belum genap, belum cukup. Ia masih harus berada di bawah tangan Laban beberapa tahun lagi. Setiap orang yang pernah ditanggulangi oleh Allah pasti tahu bahwa tidak ada penanggulangan yang enak. Semua penanggulangan itu membunuh keinginan daging kita yang selalu menuntut kenyamanan. Seringkali kita ingin segera lepas dari tangan penanggulangan Allah seperti Yakub. Saudara saudari, asal Allah hari ini masih mau menanggulangi kita, itu berarti Allah masih mau kita, Dia masih ada harapan di atas diri kita. Tidak seorang pun yang tanpa melewati proses penanggulangan, berguna di dalam tangan-Nya.

Ditanggulangi dan Diberkati
Kej. 30:25-43

Meskipun Yakub ditekan dan diancam oleh Laban, ia masih juga dapat mempermainkan tipu-dayanya terhadap Laban (Kej. 30:31-43). Suatu hari Yakub memberi tahu Laban bahwa ia ingin kembali ke negerinya dan Laban harus menyerahkan para istri dan anaknya (Kej. 30:25-26). Tetapi jawab Laban, “Sekiranya aku mendapat kasihmu! Telah nyata kepadaku bahwa TUHAN memberkati aku karena engkau” (Kej. 30:27). Laban berpura-pura kelihatan manis, padahal licik dan berliku-liku. Orang yang licin selalu kelihatan manis. Laban sangat licik terhadap Yakub, dan katanya ia telah tahu, karena Yakub tinggal bersamanya, sehingga ia beroleh berkat Tuhan. Ketika Laban berkata kepada Yakub, “Tentukanlah upahmu yang harus kubayar, maka aku akan memberikannya,” jawab Yakub, “Engkau sendiri tahu, bagaimana aku bekerja padamu, dan bagaimana keadaan ternakmu dalam penjagaanku, sebab harta milikmu tidak begitu banyak sebelum aku datang, tetapi sekarang telah berkembang dengan sangat, dan TUHAN telah memberkati engkau sejak aku berada di sini; jadi, bilakah dapat aku bekerja untuk rumah tanggaku sendiri?” (30:28-30). Seolah-olah Yakub berkata, “Aku telah bertahun-tahun bekerja di sini, tetapi aku masih belum dapat melengkapi rumah tanggaku sendiri. Kapankah aku bisa mencukupi keluargaku sendiri?” Laban menyadari jika Yakub meninggalkan dia, berkat Allah akan ikut meninggalkan dia.
Dalam Kejadian 30:31-32, Yakub berkata kepada Laban, “Tidak usah kauberikan apa-apa kepadaku; aku mau lagi menggembalakan kambing dombamu dan menjaganya, asal engkau mengizinkan hal ini kepadaku: Hari ini aku akan lewat dari tengah-tengah segala kambing dombamu dan akan mengasingkan dari situ setiap binatang yang berbintik-bintik dan berbelang-belang; segala domba yang hitam dan segala kambing yang berbelang-belang dan berbintik-bintik, itulah upahku.” Laban menyetujui usul Yakub itu (Kej. 30:34), dan Yakub pun bekerja kembali pada Laban, yakni menggembalakan kambing domba Laban.
Allah tidak membiarkan Yakub terlalu dini meninggalkan Laban, pamannya. Kita harus mengetahui bahwa Allah turut bekerja di balik semua peristiwa ini. Di satu aspek, Allah menghendaki Yakub lebih lama tinggal di rumah Laban agar ia mengalami penanggulangan dengan lebih tuntas, di aspek yang lain, Allah tidak menghendaki Yakub meninggalkan Laban dengan tangan hampa. Allah ingin memberkati Yakub. Allah kita bukanlah Allah yang tanpa tujuan menanggulangi kita. Demi kebaikan kita dan demi tujuan-Nya, Dia bermaksud menanggulangi kita, tetapi Dia juga bermaksud memberkati kita. Haleluya!

Penerapan:
Tidak ada kemajuan rohani yang diperoleh dengan begitu mudah dan cepat. Bila kita ingin mengalami pengubahan oleh Tuhan, kita harus memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi pekerjaan Tuhan di dalam kita. Langkah konkritnya adalah dengan memberikan waktu lebih banyak kepada Tuhan. Berapa jam waktu yang kita berikan kepada Tuhan dalam seminggu? Jumlah waktu yang kita berikan menunjukkan seberapa besar kesungguhan kita.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, karuniakanlah kepadaku hati yang polos seperti hati seorang anak kecil, agar aku tidak menggerutu dan meronta-ronta di dalam proses penanggulangan-Mu atasku. Bawalah aku melewati seluruh proses pengubahan ini dengan sukacita dan penuh ucapan syukur.

No comments: