Hitstat

18 October 2007

Datang kepada Tuhan Yesus dan Memakan Dia
Ibrani 4:16
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

Apakah kita sakit atau lemah? Apakah kita mempunyai masalah tertentu? Jangan mencoba membereskan masalah-masalah itu secara luaran. Lebih baik hadapi masalah itu dengan makan Yesus. Sesungguhnya kita harus melupakan semua itu. Apa yang kita perlukan bukan pembasuhan lahiriah, melainkan Kristus yang masuk ke dalam kita. Tuhan seolah-olah berkata kepada perempuan Kanaan, “Kamu tidak memerlukan penyembuhan. Kamu memerlukan Aku! Kamu tidak memerlukan Aku secara lahiriah, kamu memerlukan Aku secara batiniah. Kamu perlu makan Aku.”
Jangan menunggu sampai kita sudah terbasuh. Datanglah kepada Tuhan menurut apa adanya kita dan makan Dia. Kita perlu berkata, “Tuhan, aku datang menurut apa adanya aku. Walau aku najis, aku mau datang kepada-Mu untuk makan. Aku datang kepada-Mu sebagaimana adanya aku.”
Charlotte Elliott pernah menulis sebuah syair kidung yang berjudul “Just As I Am”, kidung indah yang memberikan dorongan bagi setiap kita yang berdosa agar datang kepada Tuhan menurut apa adanya kita. Nikmati dan jadikanlah syair kidung berikut ini sebagai nyanyian dan doa kita kepada-Nya.

1. Adaku ini tak layak,
Namun darah-Mu tertumpah.
Bahkan Kau rela b’ri hayat,
Yesus Penolong, ku datang!

2. Adaku ini t’rus datang,
Jasa diri, tak ku harap.
Darah adi b’ri ampunan,
Yesus, Penolong, ku datang!

3. Adaku ini kasihan,
Buta, miskin, timpang, nista.
Kurnia-Mu ku perlukan,
Yesus, Penolong, ku datang!

4. Adaku ini Kau t’rima,
Beri hayat dan ampunan.
Janji-Mu tak pernah ingkar,
Yesus, Penolong, ku datang!

Mat. 15:25-28; Ibr. 4:16

Perempuan Kanaan itu tidak datang kepada Tuhan karena lapar, ia datang karena anak perempuannya sakit. Namun Tuhan mengubah situasi itu menjadi masalah makan. Tuhan tidak berkata, “Aku datang sebagai Tabib umat Israel, Aku tidak mau menyembuhkan orang kafir.” Sebaliknya, Tuhan seolah-olah berkata, “Aku datang sebagai roti untuk anak-anak. Tidaklah patut melemparkan roti anak-anak kepada anjing.” Sekalipun permohonan perempuan itu tidak berhubungan dengan makan, Tuhan sengaja menghubungkan perkaranya dengan masalah makan untuk menunjukkan kepada kita bahwa apa yang kita perlukan bukan pembasuhan lahiriah, melainkan Kristus masuk ke dalam kita.
Semua ajaran dalam agama berkaitan dengan pembasuhan tangan lahiriah, bukan dengan menghidangkan Yesus untuk dimakan. Kita tidak memerlukan ritual atau praktek-praktek lahiriah. Dalam agama hari ini, pengikut agama mengikuti praktek-praktek lahiriah. Tetapi kehendak dan rencana Allah bukan masalah lahiriah, melainkan masalah Kristus masuk ke dalam kita secara batiniah. Untuk ini kita perlu menerima Kristus dengan makan Dia. Inilah yang dibutuhkan umat Tuhan hari ini. Kita tidak perlu pembasuhan agamawi. Lupakanlah semua itu! Sebagaimana anjing yang najis, kita perlu makan Yesus. Kita perlu menerima Yesus ke dalam kita.
Haleluya, Yesus hari ini bukan di atas meja! Ia ada di bawah meja. Ia telah dilemparkan dari meja oleh orang Israel, dan kini Ia berada dalam dunia kafir. Kita semua, asalnya adalah najis, anjing kafir. Namun kita dapat memuji Tuhan bahwa kitalah anjing, sebab roti hayat sejati yang dari surga itu kini berada di bawah meja, di tengah-tengah bangsa kafir. Andaikan roti itu di atas meja, tidak akan tersedia bagi kita. Tetapi hari ini roti itu berada di bawah meja di mana anjing berada. Kita memerlukan Kristus yang dapat kita makan yang kini begitu dekat dengan kita. Jangan coba-coba mengubah diri kita, mengoreksi diri, atau memperbaiki diri secara luaran. Apa yang kita perlukan ialah makan Yesus. Kita harus melupakan pembasuhan lahiriah, untuk selanjutnya datang kepada Tuhan Yesus dan makan Dia.

Doa:
Ya Tuhan, saat ini sebagaimana adaku, aku mau datang pada-Mu. Walau keadaanku kasihan, buta, miskin, timpang, dan nista, namun aku percaya akan kurnia dan janji-Mu, aku percaya akan ampunan dan hayat-Mu. Tuhan, basuhlah aku bersih dengan darah-Mu dan penuhilah aku dengan kelimpahan hayat-Mu.

No comments: