Hitstat

10 October 2007

Matius Volume 6 - Minggu 2 Kamis

Bertahan dalam Kesusahan demi Kerajaan
Yakobus 1:12
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

Nyonya Penn-Lewis berkata, “Banyak orang beriman berkata bahwa mereka menjumpai banyak tekanan. Peperangan hari ini sepertinya sehari lebih hebat dari sehari, sepertinya satu-satunya sasaran serangan Iblis adalah kita saja. Sekarang masalahnya, apakah kita bisa bertahan pada setengah jam terakhir. Daniel 7:25 mengatakan, ‘Ia ... akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi.’ Menganiaya, dengan kata lain adalah “mengikis”. Sekarang pekerjaan pengikisan Iblis terhadap kaum saleh sudah mulai. Kita lebih sulit mengenal Iblis yang mengikis kaum beriman daripada Iblis yang mengaum seperti singa.” Terhadap anak-anak Allah, Iblis tidak sekaligus membunuh, melainkan sehari lewat sehari mengikis.
“Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air” (Mat. 14:25). Tuhan akan melihat apakah kita setia, menjaga diri, atau mengkhianati Tuhan. Tuhan akan melihat apakah kita maju atau mundur. Mata Tuhan sedang melihat kita. Tuhan memperhatikan setiap langkah kita. Tuhan mengetahui seberapa banyak pencobaan kita, seberapa banyak kesulitan yang kita alami. Tuhan tidak akan membiarkan kita mendapatkan kesulitan lewat dari jam tiga. Saat malam paling gelap, Ia datang. Dia sudah mati bagi kita, Dia telah naik ke surga berdoa bagi kita, bersamaan dengan itu Dia juga melihat kesulitan kita, saat malam paling gelap, Ia datang.
Puji syukur kepada Tuhan, meskipun angin datang dari lawan arah, tetapi tidak akan selamanya berlawanan arah; meskipun mendayung dengan payah, tetapi tidak akan selamanya mendayung. Tuhan mungkin sudah berada di perjalanan. Saudara saudari, kita bisa tahan menderita di dunia, karena di belakang kita Tuhan sudah mati bagi kita, di depan kita Tuhan akan datang kembali; di belakang ada kasih Tuhan mendorong kita, di depan ada pengharapan Tuhan menarik kita.

Mat. 14:25; Dan. 7:25; 2 Kor. 5:10; Rm. 14:12; Bil. 32:6

Sebelum hari Tuhan datang, pekerjaan-pekerjaan Iblis akan menjadi satu pengaruh yang tidak kelihatan, memenuhi udara di sekitar kita. Roh-roh jahat ini akan sekuatnya melukai, mengganggu, dan menekan anak-anak Allah. Mereka akan mempengaruhi tubuh kita, menekan situasi hati kita, membutakan pikiran kita. Iblis dengan kekuatan yang luar biasa menudungi pikiran dan tekad kita, sehingga kita sulit dengan mesra berjalan bersama Allah, sebaliknya mudah hidup mengikuti daging, sulit setia melayani Allah, sulit berdoa dengan sepenuh hati.
Atmosfir yang mengitari kita akan menarik kita meninggalkan Allah, akan membuat kita tidak gairah berdoa, membuat kesadaran rohani kita tumpul. Nafsu dunia dengan berbagai cara merajut jaring untuk menjerat kita, bahkan merajut lebih kuat dan kukuh di atas diri banyak orang beriman. Banyak hal yang tidak dapat dilakukan pada satu generasi yang lalu, sekarang bukan saja dilakukan, bahkan dilakukan dengan terang-terangan tanpa merasa malu. Banyak tempat penyembahan kepada Allah, tidak saja menolak perkara rohani, tidak ada kebangunan rohani, bahkan membawa masuk berbagai pelesiran dan perkara yang patut dipertanyakan.
Melihat hal-hal ini, mau tak mau harus menggugah kita untuk bangun, bersemangat, berpaling untuk bersekutu dengan Allah, dalam sisa waktu ini, mencari perkenan Allah, mempersiapkan diri menghadap takhta pengadilan Kristus untuk memberi pertanggungan jawab (2 Kor. 5:10; Rm. 14:12). Kita hanya ada dua pilihan sikap, bertahan atau kendur. Tuhan memerintahkan kita menyeberang ke Betsaida yang di sisi sana. Kalau sekarang kita tidak setia, selamanya tidak akan setia. Banyak anak-anak Allah rela menderita bagi Tuhan, rela menempuh jalan yang sunyi bagi Tuhan. Musa berkata kepada bani Gad dan Ruben, “Masakan saudara-saudaramu pergi berperang, dan kamu tinggal di sini?” (Bil. 32:6). Saudara saudari, orang lain dengan setia menderita, bisakah kita duduk tenang? Memang ada penderitaan, tetapi itu jauh lebih baik daripada terhanyut. Setiap orang dari kita harus setia melayani Tuhan, menempuh jalan yang diperintahkan oleh Tuhan, mencapai ke seberang.

Doa:
Tuhan Yesus,aku mau melihat perkara yang besar ini. Dikau telah mati bagi aku, di depanku Dikau akan datang padaku. Aku mau senantiasa bertahan Tuhan, aku mau setia sampai Dikau datang. Mohon kuatkan aku. Tuhan teruslah bertumbuh di dalamku, kuatkan aku dalam segala penderitaan supaya aku tidak terhanyut.

No comments: