Hitstat

02 October 2007

Matius Volume 6 - Minggu 4 Selasa

Tanda bagi Angkatan yang Jahat dan Tidak Setia
Matius12:40
Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.

Matius 16:1 mengatakan, “Kemudian datanglah orang-orang Farisi dan Saduki hendak mencobai Yesus. Mereka meminta supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari surga kepada mereka.” Mereka yang membawa masuk ragi ingin melihat tanda mukjizat. Tidak ada yang lebih licik daripada mukjizat. Misalnya saja antikristus muncul dengan bayang-bayangnya di depan kita dan nabi palsu mampu membuat bayang-bayang ini berbicara kepada kita. Kita dengan mudah dapat ditipu oleh hal ini sambil berkata, “Ini sangat hebat. Jika ini bukan tanda ajaib, bagaimana ia dapat membuat bayang-bayang ini berbicara?” Ragi selalu menyusup masuk melalui kelicikan tanda mukjizat.
Dalam Matius 16:1-12, kedua kata kuncinya ialah tanda mukjizat dan ragi. Kaum agamawan, orang Farisi dan Saduki datang kepada Tuhan Yesus dan minta Ia menunjukkan kepada mereka tanda mukjizat dari surga. Namun Tuhan Yesus menolak untuk menunjukkan kepada mereka tanda seperti itu. Roti murni, Kristus murni, tidak menunjukkan tanda mukjizat. Sebagaimana yang akan kita lihat, Ia sendiri adalah tanda mukjizat yang unik.
Matius 16:4 mengatakan, “Orang-orang yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.” Yunus adalah nabi yang berpaling dari Israel kepada orang kafir dan dimasukkan ke dalam perut ikan besar. Setelah tinggal di dalam perut ikan selama tiga hari, dia keluar dan menjadi suatu tanda bagi angkatan itu untuk bertobat (Yun. 1:2, 17; 3:2-10). Dia adalah lambang Kristus, sebagai nabi yang diutus oleh Allah kepada umat-Nya (Ul. 18:15, 18), namun berpaling dari Israel kepada bangsa lain, dikuburkan dalam perut bumi selama tiga hari dan kemudian bangkit, menjadi tanda bagi angkatan itu untuk beroleh selamat.

Mat.16:1-12; Yun. 1:2, 17; 3:2-10; Ul. 18:15, 18

Perkataan Tuhan di sini menyiratkan bahwa terhadap angkatan orang Yahudi dan agamawi yang jahat dan tidak setia ini, Tuhan tidak akan melakukan apa-apa selain mati dan dibangkitkan sebagai suatu tanda, tanda terbesar bagi mereka bahwa mereka dapat beroleh selamat jika mereka percaya. Dalam hal membicarakan tanda mukjizat Yunus, Tuhan seolah-olah berkata, “Kamu, orang Farisi dan Saduki, tidak memerlukan mukjizat. Kamu perlu membedakan bahwa angkatan ini jahat dan percayalah kepada-Ku dan menerima Aku ke dalammu sebagai yang tersalib dan dibangkitkan. Kamu perlu bertobat seperti orang-orang di Niniwe dan kamu perlu percaya bahwa Aku akan mati bagi dosa-dosamu dan dibangkitkan untuk menyalurkan diri-Ku ke dalammu sebagai hayat. Inilah tanda untuk angkatan ini. Tidak ada tanda lain yang akan diberikan. Akulah tanda bagimu, tanda Kristus yang tersalib dan bangkit kembali. Kamu perlu bertobat dan menerima Aku ke dalammu sebagai rotimu.”
Dalam suasana ini Tuhan mengemukakan masalah ragi, kata-Nya, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki” (Mat. 16:6). Ragi ini ialah ajaran orang Farisi dan Saduki (Mat. 16:12). Ajaran orang Farisi bersifat munafik (Mat. 23:13, 15, 23, 25, 27, 29), dan ajaran orang Saduki, yang menyangkal kebangkitan, malaikat, dan roh (Kis. 23:8), seperti aliran modernis hari ini. Jadi, ajaran orang Farisi dan Saduki keduanya jahat dan tidak murni, diumpamakan seperti ragi, yang tidak boleh ada di antara umat Allah (Kel. 13:7).
Tanda mukjizat dan ragi adalah dua kata yang penting dan menentukan dalam bagian ini. Kita tidak boleh percaya akan mukjizat apa pun yang di dalamnya tidak mengandung unsur penyaliban dan kebangkitan Kristus. Setiap mukjizat, setiap tanda harus berazaskan prinsip penyaliban dan kebangkitan. Tanda Yunus, tanda penyaliban dan kebangkitan Kristus harus mendampingi setiap mukjizat yang sejati. Jika tidak, mukjizat itu hanya merupakan corak peragian. Banyak sekali orang Kristen telah teragi oleh mukjizat. Karena itulah, kita perlu waspada terhadap segala jenis ragi.

Doa:
Ya Tuhan, tidak ada mujizat yang lebih besar daripada kebangkitan-Mu dan berhuninya Engkau di dalam kaum beriman-Mu. Karena itu biarlah imanku tidak disimpangkan oleh berbagai mujizat dewasa ini, kehidupan rohaniku tidak kudirikan di atas dasar mujizat, melainkan hanya fokus kepada pertumbuhan hayat-Mu di dalamku. Yang kudambakan bukan mujizat, tetapi Engkau diperbesar melalui aku.

No comments: