Hitstat

19 October 2007

Menikmati Kristus sebagai Roti secara Korporat
1 Korintus 10:3-4
Mereka semua makan makanan rohani yang sama dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.

Dalam Matius 15:32-39, terdapat mukjizat pemberian makan kepada empat ribu orang. Oleh karena Tuhan membelaskasihani orang banyak di padang gurun, Ia tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar (Mat. 15:32). Kristus tidak membiarkan para pengikut-Nya kelaparan dan pingsan di jalan ketika mereka mengikuti-Nya.
Ketika murid-murid mendengar bahwa Tuhan bermaksud menyediakan makanan bagi orang banyak, mereka berkata kepada-Nya, “Bagaimana di tempat terpencil ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?” (Mat. 15:33). Di padang gurun yang gersang pun, Tuhan mampu menyuplai para pengikut-Nya dan mengenyangkan mereka, tidak peduli mereka berapa banyak. Murid-murid itu telah mengalami hal ini sebelumnya (Mat. 14:15-21); namun, kelihatannya mereka belum belajar pelajaran iman. Di sini mereka mengarahkan pandangan mereka pada lingkungan, bukan pada diri Tuhan, padahal kehadiran Tuhan saja sudah lebih dari cukup.
Tuhan bertanya kepada murid-murid, “Kamu punya berapa roti?” Ini menunjukkan bahwa Tuhan selalu ingin memakai apa yang kita miliki untuk memberkati orang lain. Matius 15:36 mengatakan, “Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya kepada orang banyak.” Jika kita mempersembahkan semua yang kita miliki kepada Tuhan, Dia akan mengambilnya, memecahkannya, dan mengembalikannya kepada kita untuk dibagikan kepada yang lain, menjadi berkat yang memuaskan dan melimpah (Mat. 15:37). Apa saja yang kita persembahkan kepada Tuhan, betapa pun sedikitnya itu akan digandakan oleh tangan berkat-Nya untuk memenuhi keperluan orang banyak (Mat. 15:38); sehingga keinginan-Nya digenapi (Mat. 15:32).

Mat. 15:32-39; 1 Kor. 10:3-4

Mengapa Matius memberi kita dua kisah yang hampir sama, yakni tentang mukjizat yang dilakukan oleh Tuhan untuk memberi makan lima ribu orang kemudian empat ribu orang (Mat. 14:14-21; 15:32-39)? Walau kelihatannya sama, tetapi tujuan kedua peristiwa itu berbeda. Tujuan bagian tentang pemberian makan lima ribu orang ialah untuk menunjukkan kepada kita bahwa ketika kita mengikuti Raja kita yang ditolak pada jalan yang menuju kemuliaan, Ia mampu memperhatikan kita. Tidak peduli bagaimana sulitnya kehidupan kita dalam mengikuti Dia, Dia sanggup memenuhi keperluan kita dengan sangat memadai, bahkan berlimpah.
Tujuan kisah memberi makan empat ribu orang ialah untuk menunjukkan bahwa kita tidak hanya makan Yesus sebagai remah-remah secara individu, sebagaimana anjing-anjing yang najis, kita pun perlu makan Dia secara korporat, bersama-sama dengan orang banyak yang lain. Marilah kita semua makan Dia bersama. Dalam makan yang korporat ini kita tidak makan remah-remah, tetapi roti yang utuh dan berlebihan. Hari ini dalam hidup gereja kita bukan lagi anjing-anjing najis yang sedang makan. Sebaliknya, kita adalah orang-orang yang telah diselamatkan oleh darah dan hayat-Nya, yang memakan Dia secara korporat. Pertama kali diselamatkan, kita datang sebagai anjing-anjing yang najis, dan kita makan di bawah meja. Tetapi kini, di dalam kehidupan gereja yang wajar, kita tidak lagi di bawah meja, melainkan kita duduk di sekeliling meja. Sekalipun kita di “padang gurun” dunia, namun kita duduk mengelilingi meja surgawi. Inilah makan secara korporat, makan yang lengkap. Roti yang utuh itu kini berada di atas meja orang-orang yang telah diselamatkan.
Karena Kristus hari ini telah tersedia sebagai roti bagi kita, maka yang kita perlukan sekarang adalah rasa lapar akan Dia. Secara rohani, Kristus adalah Roh yang terkandung di dalam firman kudus-Nya. Kristus adalah firman Allah yang hidup. Setiap kali kita datang kepada firman, kita harus datang dengan roh yang lapar akan Dia, sungguh-sungguh mendambakan Dia, bukan dengan maksud untuk mendapatkan pengetahuan atau lebih banyak doktrin tentang Dia. Demikianlah Dia akan mengenyangkan dan memuaskan kita.

Doa:
Tuhan Yesus, semua berkat jasmani maupun yang rohani yang kunikmati adalah berasal dari-Mu. Engkau sanggup melimpahkan segala yang baik bagiku. Karena itu biarlah aku juga belajar memberikan diriku dan apa yang kumiliki kepada-Mu, sehingga Kaudapat memberkatinya dan menjadikannya berlipat ganda bagi kemajuan Injil dan perluasan kerajaan-Mu.

No comments: